Istirahat cukup dan konsumsi cairan yang memadai untuk mencegah dehidrasi
Minum obat pereda demam seperti paracetamol sesuai dosis anjuran
Mengonsumsi makanan bergizi dan mudah ditelan
Memberikan kompres hangat pada mata yang merah dan berair
Pemberian suplemen vitamin A sesuai saran dokter untuk mempercepat pemulihan
Bagi pasien yang belum mendapatkan imunisasi campak, vaksin dapat diberikan dalam waktu 72 jam setelah gejala muncul untuk meringankan keparahan. Pada bayi, ibu hamil, atau pasien dengan daya tahan tubuh lemah, dokter dapat memberikan suntikan antibodi dalam 6 hari pertama setelah paparan.
Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Pada individu dengan daya tahan tubuh lemah, campak dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti:
Pneumonia
Infeksi telinga yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran
Laringitis
Kejang akibat demam tinggi
Ensefalitis (radang otak)
Hepatitis dan perikarditis pada kasus yang jarang
Infeksi campak pada ibu hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau keguguran.
Pencegahan Campak
Pencegahan paling efektif adalah dengan imunisasi campak atau vaksin MMR. Vaksin dapat diberikan pada anak sejak usia 9 bulan, diulang pada usia 12–18 bulan, dan booster kembali saat usia 5–7 tahun. Bagi orang dewasa yang belum pernah divaksin, vaksinasi dapat diberikan dua kali dengan jeda 28 hari.
Selain vaksinasi, pencegahan dapat dilakukan dengan langkah sederhana:
Mengisolasi pasien sejak gejala muncul hingga empat hari setelah ruam timbul
Tidak berbagi peralatan makan dan mandi
Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin
Menjaga kebersihan rumah dengan desinfektan
Kasus campak di Pamekasan menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap penyakit menular ini. Vaksinasi lengkap dan deteksi dini merupakan kunci utama untuk mencegah penyebaran yang lebih luas serta mengurangi risiko komplikasi serius.