IKNPOS.ID – Upaya penanganan stunting di Kalimantan Timur (Kaltim) terus dilakukan pemerintah daerah setempat untuk mencegah munculnya kasus stunting baru, maupun menormalkan bayi di bawah dua tahun yang sebelumnya dinyatakan stunting.
Salah satu pemerintah daerah yang serius menangani stunting adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Bahkan, kabupaten penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) ini ditetapkan sebagai daerah terbaik di Kaltim dalam penanganan stunting.
Tercatat, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, Kutai Kartanegara (Kukar) yang paling berhasil menurunkan stunting yakni dari prevalensi 27,1 persen pada 2022 turun menjadi 17,6 persen pada 2023, dan turun lagi menjadi 14,3 persen pada 2024. Sedangkan rata-rata stunting Kaltim pada 2024 sebanyak 22,2 persen.
“Berkat keberhasilan penanganan stunting ini, maka Ahad kemarin Pemkab Kukar mendapat penghargaan dari Pemprov Kaltim sebagai kabupaten terbaik penanganan stunting,” ujar Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, Senin, 1 September 2025.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Seno Aji saat acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tingkat Provinsi Kaltim, digelar di Pendopo Odah Etam Tenggarong pada Ahad.
Menurut Aulia, keberhasilan ini merupakan upaya bersama dalam berkomitmen dan konsistensi mendukung program pemerintah pusat dan daerah dalam pengasuhan dan pendidikan di tingkat keluarga, sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di Kaltim, khususnya di Kabupaten Kukar.
Upaya bersama dari berbagai pihak tersebut mulai dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga sosial, swasta, posyandu, kader stunting, hingga elemen masyarakat.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung pemerintah dalam mendukung berbagai program pembangunan keluarga, seperti percepatan penurunan stunting, peningkatan akses layanan keluarga berencana, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak,” katanya.
Untuk itu atas nama Pemkab Kukar, ia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi seluruh pihak atas pencapaian penurunan stunting ini karena makin sedikit jumlah stunting, maka makin tinggi potensi meningkatkan SDM untuk menyongsong generasi emas.