3. Fleksibilitas Transaksi
Beberapa aset bisa dipilih di lebih dari satu jaringan. Coinbase Wallet menulis:
“For certain assets, you can choose from more than one network.”
4. Keamanan Lebih Baik
Ledger menekankan, “Ledger Live provides a unified, secure platform to manage… assets across multiple blockchain networks.”
Risiko Menggunakan Wallet Multi-Chain
Meski praktis, ada risiko yang tetap harus diwaspadai:
-
Salah Jaringan → kirim aset ke chain yang salah bisa bikin dana hilang permanen.
-
Biaya Gas Bervariasi → setiap blockchain punya gas fee berbeda, bisa lebih mahal di momen tertentu.
-
Ancaman Phishing → makin banyak integrasi dApp = makin rawan serangan phishing.
MetaMask mengingatkan bahwa pengguna tetap perlu ekstra hati-hati meski wallet ini sangat memudahkan perpindahan antar jaringan.
Contoh Crypto Wallet Multi-Chain Populer (2025)
Beberapa dompet lintas blockchain yang jadi favorit pengguna kripto tahun ini antara lain:
-
MetaMask → mendukung seluruh jaringan EVM (Ethereum, Polygon, Arbitrum, BNB Chain, dll).
-
Coinbase Wallet → terintegrasi dengan Ethereum, Solana, dan chain EVM.
-
Ledger Live → aplikasi resmi hardware wallet Ledger, bisa staking, swap, dan manajemen aset multi-chain secara aman.
Seorang pengguna di Reddit menulis:
“Ledger Live is my main multi-chain dashboard. I can stake, swap, and manage Solana and ETH in one secure place.”
Masa Depan Dompet Kripto Multi-Chain
Banyak pakar sepakat masa depan kripto akan multi-chain. Chainlink menyebut:
“A multichain future requires secure interoperability between distinct blockchain networks.”
Artinya, dompet multi-chain akan berevolusi jadi pusat aktivitas Web3, bukan hanya tempat simpan aset.
Prediksi ke depan:
-
Integrasi AI assistant → membantu analisis portofolio otomatis.
-
Account Abstraction → login ke berbagai dApp lebih mudah tanpa ribet banyak kunci privat.
-
Dukungan Layer-2 & Cross-chain Bridge → transaksi lebih cepat dan murah.