IKNPOS.ID – Warga Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) diimbau aktif aktif mengakses informasi prakiraan cuaca melalui situs resmi maupun aplikasi digital milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Imbauan ini datang dari Pemerintah Kabupaten PPU, agar warga di Serambi Ibu Kota Nusantara (IKN) bisa mewaspadai cuaca ekstrem.
“Masyarakat pesisir, nelayan, pengelola dan pengguna jasa laut harus rutin memantau informasi BMKG, diperkirakan cuaca ekstrem berlangsung hingga Oktober 2025,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU, Muhammad Sukadi Kuncoro, Selasa, 16 September 2025.
Selain imbauan kepada nelayan dan pengguna jasa laut, BPBD Penajam juga mengajak masyarakat untuk aktif mengakses informasi prakiraan cuaca.
“Kita harus rutin memantau informasi BMKG, risiko pelayaran di laut bisa ditekan. Jangan sampai karena kurang informasi, masyarakat jadi menghadapi bahaya,” ujarnya.
BPBD Penajam juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait memastikan langkah pengamanan laut berjalan optimal, termasuk ketersediaan alat keselamatan standar di setiap armada penyeberangan.
BMKG Balikpapan Ingatkan Gelombang Tinggi Akibat Cuaca Ekstrem
BMKG Kota Balikpapan mengingatkan gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga Oktober 2025, disertai adanya potensi pasang air laut.
Sistem peringatan dini dan kesadaran sangat penting untuk keselamatan di laut saat cuaca ekstrem dan harus berjalan beriringan untuk menghindari korban jiwa dan kerugian material.
Cuaca ekstrem disertai angin selatan yang berlangsung menjadi salah satu penyebab utama terjadinya gelombang tinggi di perairan selatan Kalimantan Timur, termasuk di perairan Kabupaten PPU.
Kerja sama antara BPBD Kabupaten PPU dengan operator kapal penyeberangan, kelompok nelayan, dan masyarakat pesisir sangat diperlukan dalam upaya pencegahan kecelakaan laut selama masa cuaca ekstrem.
“Jaket pelampung wajib dipastikan tersedia dan digunakan oleh seluruh pengguna jasa penyeberangan maupun para nelayan yang beraktivitas di laut,” katanya.