IKNPOS.ID – Musim kemarau di Indonesia identik dengan cuaca panas, aktivitas di luar ruangan, dan peningkatan mobilitas masyarakat, terutama selama liburan sekolah dan hari libur nasional. Namun, bukan berarti tubuh bebas dari risiko pilek atau infeksi virus pernapasan.
Data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bahwa meskipun flu dan RSV relatif stabil, kasus COVID-19 sedang meningkat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat. Varian XFG, yang dijuluki Stratus, menjadi varian yang paling umum dan merupakan “variant under monitoring” menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Varian Stratus dapat menimbulkan gejala sakit tenggorokan tajam, namun kekebalan tubuh dari vaksin tetap efektif. Para ahli memperkirakan bahwa COVID-19 akhirnya akan mengikuti pola musiman seperti virus corona lainnya, tetapi tren beberapa tahun terakhir menunjukkan lonjakan di musim panas karena perilaku manusia, misalnya, banyak orang berada di dalam ruangan ber-AC sehingga virus lebih mudah menyebar.
Selain COVID-19, beberapa virus lain juga beredar di musim panas, termasuk virus penyebab penyakit tangan, kaki, dan mulut, serta norovirus atau dikenal sebagai flu perut.
Meskipun virus umumnya lebih aktif di musim dingin, aktivitas manusia dan faktor lingkungan membuat musim panas juga memungkinkan penyebaran penyakit.
Penting bagi masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara yang sama seperti musim lain: mencuci tangan secara rutin, menghabiskan waktu di luar rumah, memakai masker bila perlu, dan tetap di rumah saat sakit.
Untuk booster COVID-19, orang sehat disarankan menyesuaikan waktu vaksin dengan kebutuhan perjalanan atau menghadapi musim dingin mendatang. Orang yang berisiko tinggi, termasuk lansia dan individu dengan sistem imun lemah, harus berkonsultasi dengan dokter mengenai jadwal booster yang tepat.
Peningkatan kunjungan anak-anak di bawah usia 4 tahun ke unit gawat darurat juga menjadi perhatian, karena banyak anak yang belum divaksin atau baru pertama kali terpapar COVID-19. Meskipun beberapa keputusan kebijakan vaksin anak berubah, American Academy of Pediatrics masih merekomendasikan vaksin COVID-19 untuk anak di atas 6 bulan.