Sukses Xing Ba Ke itu ditangkap pengusaha lokal. Ia bikin pesaing Starbucks. Namanya: Luckin Coffee. Dalam sekejap mengejar Xing Ba Ke. Lalu menyalipnya. Kini jauh meninggalkannya: akhir Maret lalu sudah punya 24.000 gerai. Empat bulan kemudian menjadi 26.000 gerai.
Dalam bahasa lokal Luck’in Coffee disebut Ruixing (瑞幸咖啡). Logonya bukan kepala gajah atau kepala banteng, tapi kepala kijang.
Maka Brasil sudah menemukan pasar baru untuk produk utamanya. Akan bersaing dengan kopi produk Indonesia yang dibawa ke sana oleh Kapal Api.
Brasil, India, Tiongkok kini jadi trio kwek-kwek yang teriakan mereka bisa memekakkan telinga Trump: kwek-kwek-kwek-kwek…(Dahlan Iskan)