IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Kalimantan Timur pada Kamis, 28 Agustus 2025. Secara umum, kondisi cuaca di provinsi ini didominasi berawan, dengan peluang hujan ringan di sejumlah kawasan tertentu.
Di Samarinda, cuaca diprediksi berawan sejak pagi hingga siang, kemudian beralih cerah pada sore hingga malam hari. Suhu udara berada di kisaran 23–29°C dengan tingkat kelembaban mencapai 94 persen.
Ibu Kota Nusantara (IKN) juga memiliki pola cuaca yang hampir serupa. Sejak pagi hingga siang kondisi berawan, lalu berubah cerah pada sore hingga malam. Tingkat kelembaban udara di wilayah ini relatif lebih tinggi, yakni sekitar 96 persen.
Related Post
Sementara itu, wilayah pedalaman seperti Sendawar dan Ujoh Bilang diperkirakan berawan sepanjang hari. Namun, terdapat potensi hujan ringan pada malam hari dengan kelembaban mencapai 99 persen. Masyarakat diimbau waspada terhadap kemungkinan hujan pada malam hari di wilayah ini.
Tanjung Redeb diprakirakan berawan sepanjang hari tanpa peluang hujan. Suhu udara maksimum dapat mencapai 32°C. Berbeda dengan itu, Tanah Grogot berpotensi mengalami hujan ringan pada siang hari sebelum kembali cerah di sore dan berawan pada malam.
Adapun kawasan pesisir seperti Balikpapan, Bontang, dan Penajam pada umumnya diprakirakan berawan pada pagi hingga siang hari, kemudian beralih cerah pada sore. Meski demikian, Balikpapan dan Penajam diperkirakan kembali berawan pada malam hari.
BMKG menyebut secara keseluruhan kondisi cuaca Kalimantan Timur i cukup kondusif untuk aktivitas luar ruangan, khususnya pada sore hingga malam hari di sebagian besar daerah. Namun, masyarakat tetap diminta waspada terhadap perubahan cuaca secara mendadak akibat kelembaban tinggi di beberapa wilayah.
Ringkasan Prakiraan Cuaca Wilayah Utama di Kalimantan Timur, 28 Agustus 2025:
Samarinda
Pagi: Berawan
Siang: Berawan
Sore: Cerah
Malam: Cerah
Suhu: 23–29°C
Kelembaban: 72–94%
Ibu Kota Nusantara (IKN)
Pagi: Berawan
Siang: Berawan
Sore: Cerah
Terverifikasi Dewan Pers