IKNPOS.ID – Komunitas dan para analis memprediksi nilai Pi Coin bisa naik 1000 kali lipat jika Mainnnet resmi diluncurkan. Prediksi ini memicu kegembiraan dan keyakinan masa depan Pi Network.
Dunia kripto kembali dihebohkan dengan klaim ambisius dari komunitas Pi Network: Pi Coin berpotensi melipatgandakan kekayaan hingga 1000 kali lipat.
Related Post
Keyakinan ini semakin memuncak menjelang peluncuran resmi Open Mainnet dan kemungkinan listing di bursa kripto besar seperti Binance.
Pi Coin Disebut “Bitcoin Selanjutnya”
Akun komunitas @cryptoleakvn menyatakan bahwa saat Pi Network resmi meluncurkan Mainnet dan mulai diperdagangkan secara global, nilainya bisa meroket layaknya Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) di masa awal.
“Sekarang adalah waktu untuk mengakumulasi, besok adalah saat untuk memanen hasil,” tulisnya.
Pesannya jelas: mereka yang HODL (menahan) Pi Coin sekarang diyakini akan menjadi pihak yang paling diuntungkan di masa depan.
Data dari @AlvaApp menunjukkan bahwa Pi Coin saat ini berada di fase antisipasi. Meskipun sudah diperdagangkan “secara tidak resmi” di beberapa bursa kripto besar (CEX), regulasi dan izin resmi masih menjadi faktor penghambat.
Beberapa indikator teknikal justru menunjukkan sinyal bearish dan kondisi oversold, yang artinya harga berpotensi melemah dalam jangka pendek. Namun, aktivitas penimbunan (accumulation) oleh dompet-dompet besar (whales) serta kemunculan dApps baru memberi sinyal bahwa Pi Network sedang membangun landasan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Faktor Kunci yang Ditunggu Investor
Investor dan komunitas menilai ada dua katalis utama yang bisa mendorong harga Pi Coin melejit:
Peluncuran resmi Open Mainnet dengan ekosistem blockchain yang matang.
Listing di bursa besar seperti Binance atau Coinbase, yang akan membuka akses perdagangan global secara luas.
Jika dua faktor ini terjadi bersamaan, potensi lonjakan harga bisa sangat signifikan, bahkan mencapai level yang selama ini menjadi spekulasi komunitas.
Meski peluangnya besar, Pi Network masih menghadapi sejumlah tantangan:
Terverifikasi Dewan Pers