IKNPOS.ID – Bursa kripto global OKX kembali menunjukkan dukungan terhadap Pi Network dengan resmi menambahkan pair PI/USDC. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan likuiditas dan menarik minat trader baru. Sebagai catatan, OKX merupakan exchange pertama yang mencatatkan Pi setelah peluncuran Pi Open Network dan hingga kini masih menguasai lebih dari sepertiga volume perdagangan harian Pi.
Harga Pi Network Masih Lesu Meski Ada Pair Baru
Kendati ada kabar positif, performa pasar Pi Coin justru tetap tertekan. Data mencatat bahwa volume perdagangan harian merosot tajam dari USD 18 miliar menjadi hanya USD 2,6 miliar, turun sekitar 85%.
Di sisi lain, cadangan bursa meningkat hingga mencapai 409 juta Pi, yang biasanya dianggap sinyal bearish karena menunjukkan lebih banyak holder memindahkan aset mereka ke exchange untuk dijual.
Related Post
Saat ini, harga Pi Coin berada di level USD 0,3637 dengan suplai beredar sebanyak 7,89 miliar dari total suplai maksimum 100 miliar. Meski sempat menyentuh harga tertinggi USD 2,98 pada 26 Februari 2025, nilainya kini sudah anjlok 87,8%, walaupun masih 8,56% lebih tinggi dibanding level terendah baru-baru ini di USD 0,3350 (6 Agustus 2025).
Hackathon Gagal Dongkrak Antusiasme Komunitas
Ajang Pi Hackathon 2025, yang awalnya digadang-gadang sebagai pemicu semangat baru, ternyata belum mampu membawa dampak signifikan. Justru, kritik dari komunitas semakin deras mengenai arah pengembangan Pi Network.
Indikator social dominance Pi juga merosot ke level terendah mingguan, mencerminkan menurunnya perhatian publik terhadap proyek ini. Tren ini memperlihatkan bahwa tantangan Pi Network bukan sekadar jangka pendek, melainkan risiko hilangnya daya tarik yang lebih dalam.
Ancaman atau Harapan dari Pair PI/USDC?
Secara teori, penambahan pair PI/USDC diharapkan bisa menambah opsi trading sekaligus membuka akses lebih luas bagi investor institusional maupun ritel. Namun, jika tidak ada arus permintaan baru, pair ini justru bisa menjadi jalur keluar bagi para holder untuk melepas koin mereka, yang berpotensi mempercepat tekanan jual.
Terverifikasi Dewan Pers