Koperasi ini mayoritas menjual produk UMKM lokal. Mulai dari snack rumahan, minuman dingin, hingga frozen food. Sembako seperti beras, gula, dan minyak juga tersedia.
Dipasok dari BUMD seperti Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya, dan PD Pasar Jaya. Bahkan, elpiji 3 kg dan 12 kg disuplai oleh Pertamina.
Marini menyebut harga produk UMKM lebih terjangkau dibandingkan di pasaran. Contoh ayam karkas utuh Dharma Jaya. Harganya Rp29 ribu per 0,8-0,9 kg. “Di sini bahan pokoknya saja sih agak lebih miring harganya, jadi lebih murah,” imbuhnya.
Dalam dua minggu operasinya, Koperasi Merah Putih Kelurahan Melawai telah mencatat 700 ribu pengunjung yang bertransaksi.
Angka ini menunjukkan potensi besar. Meskipun promosi masih terbatas pada banner depan toko.
Marini berharap koperasi ini dapat lebih dikenal. Terutama untuk mendukung UMKM lokal.
“Koperasi Kelurahan Merah Putih Melawai masih fokus dengan pengembangan jenis unit usaha retail,” kata Ketua Koperasi Merah Putih Melawai, Paiman, saat ditemui Disway pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Dia menjelaskan tujuan strategis koperasi ini adalah memperkuat perekonomian masyarakat sekitar dan menggali potensi ekonomi local. Khususnya UMKM.
Pemilihan lokasi di Blok M Hub juga strategis untuk membangkitkan kawasan tersebut pasca renovasi.
Namun, koperasi ini juga menghadapi tantangan klasik: permodalan dan rekrutmen anggota. Meski begitu, Paiman percaya diri KKMP Melawai berbeda dengan koperasi lain.
Karena fokusnya pada pengembangan unit usaha retail yang berbasis teknologi tinggi. “KKMP Melawai sudah berbasis teknologi tinggi untuk memudahkan operasional Koperasi.
Dengan kerjasama BUMN, BUMD dan UMKM membantu masyarakat sekitar dalam mendapatkan kebutuhan,”jelas Paiman.
Ke depan, koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat belanja. Tetapi juga wadah jualan warga dan etalase usaha rumahan.
Ada harapan untuk mengembangkan layanan simpan pinjam, bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui KUR Mandiri.
Bahkan, layanan transportasi seperti ojek online dapat bergabung dan memberikan sebagian fee-nya ke koperasi. Ke depan, lanjut Paiman, koperasi berencana menyediakan layanan transportasi sendiri.