Ini adalah strategi cerdas untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang saling mendukung. Koperasi berperan sebagai jembatan antara produsen besar dan konsumen di tingkat akar rumput. Sekaligus memberdayakan pelaku UMKM.
Lurah Mekarjaya Nelda Purnadia Wardhani, menekankan pentingnya hal tersebut.
“Koperasi ini sudah ada sejak lama. Tetapi banyak yang menganggapnya kuno. Jadi perlu sering disosialisasikan. Agar masyarakat paham pentingnya menjadi anggota tetap,” ujar Nelda saat diwawancara Disway pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Dengan menjadi anggota, lanjutnya, masyarakat tidak hanya bisa mendapatkan produk dengan harga terjangkau.
“Tetapi masyarakat juga berhak menerima Sisa Hasil Usaha (SHU) di akhir tahun, yang menjadi salah satu insentif terbesar untuk berpartisipasi aktif,” terang Nelda yang juga Pengawas Koperasi Merah Putih Kelurahan Mekarjaya.
Nelda menekankan pentingnya sosialisasi terus-menerus. Tujuannya mengubah stigma masyarakat yang menganggap koperasi sebagai lembaga kuno.
Nelda berharap Koperasi Merah Putih dapat mengubah stigma buruk masyarakat terhadap program pemerintah. Meskipun memulai sesuatu yang baru selalu terasa berat, ia yakin begitu masyarakat merasakan manfaatnya, semangat akan tumbuh.
Dengan adanya koperasi, masyarakat bisa saling mendukung melalui pembelian produk sesama anggota.
Koperasi Merah Putih Melawai
Sementara itu, di Kelurahan Melawai, Jakarta Selatan, Koperasi Merah Putih hadir sebagai etalase bagi produk-produk UMKM lokal.
Koperasi ini menjadi percontohan dan bukti nyata potensi program ini. Di tengah keramaian Blok M Hub, sebuah toko kecil dengan desain “Merah Putih” menonjol. Ini adalah Koperasi Kelurahan Merah Putih Melawai.
Marini Cahyani, seorang kasir muda berusia 24 tahun dengan pendidikan S1 Manajemen, setia melayani pengunjung.
Meskipun baru dibuka dua minggu dan diresmikan langsung Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, koperasi ini telah menarik perhatian. “Biasanya sih rame pas weekend,” ujar Marini kepada Disway.id pada Jumat, 1 Agustus 2025.