IKNPOS.ID – Wacana pemblokiran Roblox di Indonesia mencuat setelah muncul kekhawatiran tentang potensi eksploitasi anak di dunia virtual. Beberapa pihak mendesak agar platform ini dibatasi aksesnya demi melindungi generasi muda.
Namun, di balik kontroversi ini, publik perlu melihat satu fakta penting: Roblox adalah pelopor dalam penerapan teknologi keamanan berbasis Artificial Intelligence (AI) secara terbuka dan transparan.
Roblox Sentinel: Jawaban Dunia Virtual yang Lebih Aman
Salah satu inovasi yang patut diapresiasi adalah Roblox Sentinel, sistem AI deteksi eksploitasi anak berbasis contrastive learning. Teknologi ini tak hanya mampu mengenali kata-kata mencurigakan dalam chat, tapi juga membaca pola interaksi yang berpotensi mengarah ke grooming—strategi predator online dalam membangun kedekatan dengan anak secara manipulatif.
Roblox bahkan merilis riset Sentinel ini secara open source, menjadikannya sebagai alat yang bisa dikembangkan oleh komunitas keamanan digital global.
Langkah ini membuktikan keseriusan Roblox dalam menanggulangi kejahatan digital, bukan menyembunyikannya seperti yang dituduhkan sebagian pihak.
Blokir Bukan Solusi Tapi Edukasi dan Kolaborasi Lebih Dibutuhkan
Menutup akses ke sebuah platform yang justru menjadi pionir keamanan digital bisa menjadi langkah mundur. Pemblokiran tanpa mempertimbangkan data, inovasi teknologi, dan upaya mitigasi yang sudah dilakukan, akan mematikan kesempatan anak-anak Indonesia untuk belajar digital literacy melalui game yang dirancang secara kreatif dan aman.
Lebih bijak jika pemerintah membuka dialog bersama para pengembang, akademisi, dan komunitas digital. Indonesia bisa mengambil peran sebagai pengawas aktif—bukan hanya sebagai pemutus akses. Dengan begitu, kita bisa membangun ekosistem digital yang lebih sehat, cerdas, dan aman.
Sebelum menjatuhkan vonis pemblokiran, sebaiknya menengok sejenak kontribusi Roblox dalam menciptakan lingkungan virtual yang aman bagi anak. Dengan mengedepankan teknologi Sentinel yang transparan dan terus dikembangkan, Roblox justru bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadapi tantangan eksploitasi digital anak.