IKNPOS.ID – Gagal ginjal bukan hanya disebabkan oleh penyakit bawaan atau gaya hidup tidak sehat. Faktor makanan juga berperan besar dalam meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Sayangnya, banyak orang tidak sadar bahwa beberapa makanan yang sering dikonsumsi justru bisa menjadi pemicu gagal ginjal.
Ginjal berfungsi penting untuk menyaring darah, membuang sisa metabolisme, menjaga tekanan darah, hingga mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Jika fungsi ini terganggu, dampaknya bisa berujung pada gagal ginjal kronis yang berbahaya.
Agar lebih waspada, berikut adalah daftar makanan penyebab gagal ginjal yang perlu dibatasi konsumsinya.
1. Makanan Tinggi Garam (Natrium)
Asupan natrium berlebih membuat ginjal bekerja ekstra keras untuk membuang sisa garam dari tubuh. Kondisi ini lama-kelamaan merusak ginjal dan memicu hipertensi.
Batas aman: maksimal 2000 mg sodium per hari (sekitar 1–1,5 sdt garam).
Contoh makanan tinggi garam: sosis, kornet, ikan asin, makanan kaleng, dan makanan cepat saji.
Pilihlah produk berlabel low sodium atau salt free untuk menjaga kesehatan ginjal.
2. Makanan Tinggi Protein
Protein dibutuhkan tubuh untuk memperbaiki jaringan dan menjaga kesehatan otot. Namun, asupan berlebihan bisa membebani ginjal karena meningkatkan produksi limbah metabolisme.
Batas aman: 55–60 gr protein per hari untuk orang dewasa.
Sumber tinggi protein: daging merah, ikan, telur, susu, keju, yoghurt, kacang-kacangan.
Penderita gangguan ginjal disarankan mengurangi porsi protein sesuai anjuran dokter.
3. Makanan Tinggi Gula
Konsumsi gula berlebih memicu diabetes, yang merupakan penyebab utama gagal ginjal kronis (nefropati diabetik).
Contoh makanan tinggi gula: permen, cokelat, es krim, sereal manis, dan kecap manis.
Risiko: kadar gula darah sulit dikontrol, insulin terganggu, hingga kerusakan ginjal permanen.
Batasi gula tambahan maksimal 25–50 gr per hari.
4. Makanan Tinggi Fosfor
Fosfor dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang. Namun, jika berlebihan dapat merusak ginjal, melemahkan tulang, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.