IKNPOS.ID – Harga Pi coin kembali bikin geger komunitas kripto setelah menyentuh titik terendah sepanjang sejarah.
Sejak awal 2025, nilainya sudah anjlok lebih dari 80%, menjadikannya salah satu altcoin dengan performa terburuk tahun ini.
Aktivitas perdagangan pun ikut drop parah. Volume transaksi yang awalnya $140 juta kini hanya tersisa sekitar $43 juta di bulan Agustus.
Investor yang dulu setia pada Pi Network mulai mencari “pelabuhan baru” untuk menyelamatkan modalnya.
Saat ini, dua nama yang paling sering disebut sebagai alternatif adalah Layer Brett ($BRETT) dan Stellar (XLM).
Keduanya dianggap punya fundamental dan potensi profit yang jauh lebih menarik dibanding Pi coin yang stagnan.
Posisi Pi Coin di Pasar: Apakah Masih Ada Harapan?
Meski sentimen pasar negatif, data menunjukkan Pi coin punya korelasi kuat dengan Bitcoin, yakni sebesar 0,93. Artinya, pergerakan harga Pi cenderung mengikuti arah Bitcoin.
Namun, di tengah tren pemulihan Bitcoin, harga Pi coin justru flat di kisaran sempit, tanpa tanda-tanda pembalikan tren.
Indikator Chaikin Money Flow (CMF) menunjukkan tren penurunan makin kuat, dengan arus keluar (outflow) jauh lebih besar dibanding arus masuk (inflow).
Ini menandakan semakin banyak investor yang menjual Pi coin mereka untuk masuk ke aset lain yang lebih menjanjikan.
Layer Brett ($BRETT) Muncul Sebagai Alternatif dengan ROI 20.000%
Di tengah kekecewaan investor Pi Network, Layer Brett hadir sebagai bintang baru di pasar kripto. Token ini sukses menarik perhatian karena APY staking yang gila-gilaan lebih dari 20.000% untuk investor awal.
Dana yang masuk ke Layer Brett terus meroket, bahkan likuiditasnya naik 1.000% dalam waktu singkat.
Whale mulai masuk besar-besaran, melihat potensi Layer Brett sebagai Layer 2 Ethereum dengan biaya transaksi super murah dan kecepatan tinggi.
Berbeda dengan Pi coin yang masih terkendala integrasi mainnet, Layer Brett sudah siap digunakan dengan fitur-fitur unggulan seperti:
-
High-yield staking: hingga 596.950% APY untuk early investor
-
Utility + memecoin energy untuk potensi profit besar
-
Tanpa KYC untuk pembelian token di presale
-
Gas fee ultra rendah di jaringan Ethereum L2
-
Hadiah $1 juta untuk pembeli awal
-
Token deflasi yang menguntungkan holder jangka panjang
Stellar (XLM) Tumbuh, Tapi Mulai Kehabisan Tenaga
Selain Layer Brett, Stellar (XLM) juga mencuri perhatian setelah berhasil mengantongi profit 19% di bulan Agustus 2025.
XLM sempat menembus resistance $0,4644, hanya sedikit di bawah level psikologis $0,50 yang diuji dua kali di Juli.
Meski volume perdagangan harian masih miliaran dolar, data menunjukkan adanya outflow $2,22 juta dari pasar spot, pertanda whale mulai ambil untung.
Walau indikator CMF masih positif, tanda-tanda XLM mendekati puncak siklusnya mulai terlihat.