IKNPOS.ID – Banyak dari para Pionir Pi Network mungkin bertanya-tanya: “Apakah Pi Network akan menjadi stablecoin?” Pertanyaan itu kini dijawab tegas oleh tokoh komunitas Doris Yin. Dia mengatakan, Pi Network bukan stablecoin, namun menurutnya, itu justru menjadi kekuatan.
Dalam pernyataan terbarunya, Doris mengungkap perubahan pandangan seputar kemungkinan Pi menjadi stablecoin algoritmik.
“Sekarang saya katakan dengan jelas: Pi Network mungkin tidak bisa menjadi stablecoin, setidaknya tidak seperti yang dibayangkan banyak orang,” tulisnya di akun X-nya.
1. Pi Network Bukan Proyek Biasa — Ini Revolusi Sosial
Menurut Doris, Pi Network bukan sekadar proyek kripto, melainkan gerakan sosial global yang didorong oleh komunitas, bukan kapital. Ia menyebut Pi sebagai ekonomi rakyat yang kekuatannya terletak pada:
– Kesadaran kolektif Pioneer
– Regulasi pemerintah (terutama dari AS)
– Kolaborasi dan semangat gotong royong komunitas global
2. Genius Act Mengubah Arah Permainan
Dua bulan lalu, sebelum Genius Act disahkan, Pi masih punya peluang menjadi stablecoin algoritmik jika kampanye buyback berhasil. Namun karena kurangnya respons komunitas, momentum itu terlewatkan. Kini, setelah AS hanya mengakui stablecoin yang didukung 1:1 oleh dolar atau obligasi jangka pendek, jalan itu resmi tertutup.
3. Misi Pi Network Berbeda: Utilitas dan Komunitas
Doris menegaskan bahwa Pi Core Team tidak memiliki dana miliaran dolar untuk mendukung stablecoin seperti institusi besar. Fokus mereka adalah:
– Membangun ekosistem nyata
– Memfasilitasi perdagangan terdesentralisasi
– Menciptakan nilai melalui partisipasi, bukan spekulasi
– Oleh karena itu, Pi bukan sekadar mata uang digital, tapi alat untuk menggerakkan ekonomi komunitas.
4. Kenapa Stablecoin Bukan Solusi untuk Kedaulatan
Stablecoin berbasis dolar bukanlah mata uang baru, hanya versi digital dari sistem fiat lama. Kekuasaannya tetap berada di tangan pemerintah dan bank sentral, bukan komunitas. Stablecoin algoritmik sempat menjadi harapan, namun sejarah berkata lain.