Visual Tetap Impresif Berkat DLSS, Tapi Glitch Masih Mengintai
Cyberpunk 2077 menghadirkan visual memukau di Switch 2 berkat kolaborasi CD Projekt Red dan teknologi DLSS dari Nvidia. Konsol ini merender gambar di resolusi lebih rendah, lalu meningkatkan tampilannya ke 1080p menggunakan kecerdasan buatan.
Hasilnya memuaskan. Detail terlihat tajam, bahkan dalam mode handheld. Namun, glitch masih muncul di beberapa bagian, terutama pada tekstur kompleks seperti kain atau permadani. Efek kaleidoskop kadang muncul dalam cutscene, mengganggu momen sinematik.
Masalah ini kemungkinan besar berasal dari versi DLSS yang belum optimal. Walaupun begitu, peningkatan grafis secara keseluruhan tetap terasa signifikan dan mengesankan untuk ukuran Switch 2.
Night City Tetap Punya Jiwa, Meski Tanpa Ray Tracing
Night City kembali menunjukkan pesonanya meski tanpa dukungan ray tracing. Billboard bercahaya, lampu neon, dan kabut jalanan menciptakan suasana distopia yang khas. Detail lingkungan tetap hidup dan atmosfer kota terasa intens.
Kyle Barr menyoroti kekuatan utama Cyberpunk 2077: desain dunianya. Game ini tetap menyampaikan kritik sosial mengenai korporasi, identitas digital, dan ketimpangan ekonomi dengan gaya yang halus tapi tajam.
Walaupun efek visual tidak sekuat versi PC, dunia dalam game tetap sukses menyihir pemain lewat atmosfer dan narasi yang kuat.
Port Konsol Paling Nyaman untuk Gamer Santai
Cyberpunk 2077 di Switch 2 berhasil menyuguhkan pengalaman yang menyenangkan tanpa perlu setelan grafis maksimal. Kyle Barr memuji kenyamanan port ini dibandingkan versi lain yang pernah ia mainkan. Game ini berjalan mulus, mudah dimainkan, dan cocok untuk sesi santai.
Meski masih ada glitch dan keterbatasan fitur, pengalaman keseluruhan terasa lebih personal. Tidak semua gamer ingin bermain dengan resolusi 4K dan ray tracing maksimal. Switch 2 memberi pilihan bagi mereka yang mengutamakan fleksibilitas dan kenyamanan.
CD Projekt Red tampak berhasil mengubah kegagalan masa lalu menjadi produk yang bisa dibanggakan.