IKNPOS.ID – Pi Network kembali mencuri perhatian dengan gebrakan baru lewat peluncuran Pi App Studio, sebuah platform revolusioner yang memungkinkan siapa pun membangun aplikasi AI tanpa perlu kemampuan coding.
Diluncurkan tepat di momentum #Pi2Day 2025, Pi App Studio membawa misi besar: mempercepat adopsi massal Web3 dan memberdayakan para pionir untuk menjadi kreator, bukan hanya pengguna.
Dengan Pi App Studio, Pi Network menunjukkan bahwa kripto bukan hanya soal harga dan spekulasi. Ini tentang membangun, memiliki, dan memberdayakan komunitas digital secara nyata.
Related Post
Lompatan Besar Sejak Peluncuran
Dalam waktu singkat setelah peluncuran, pencapaian Pi App Studio terbilang luar biasa:
– Lebih dari 7.600 aplikasi chatbot berhasil diterbitkan
– Sebanyak 14.100+ aplikasi custom telah dibuat oleh para pengguna
– Dan yang paling mengejutkan, 34.800+ pionir ikut membangun aplikasi , meski tanpa latar belakang teknologi!
Statistik ini menunjukkan bahwa adopsi tidak harus rumit. Dengan antarmuka yang ramah dan berbasis AI, siapa pun bisa menciptakan solusi digital yang bermanfaat, langsung dari smartphone mereka.
Apa Sebenarnya Pi App Studio?
Pi App Studio adalah platform berbasis AI yang ditanamkan langsung dalam ekosistem Pi Network melalui Pi Browser. Di sini, pionir bisa:
– Membuat aplikasi chatbot
– Mendesain tools berbasis teks atau prompt
– Mengakses fitur drag-and-drop tanpa perlu menulis kode
– Menyimpan dan membagikan aplikasi mereka ke komunitas global
Semua ini bisa dilakukan dalam hitungan menit. Tidak perlu pengalaman programming. Tidak perlu tim developer. Cukup kreativitas dan koneksi internet.
Mengapa Ini Penting?
Langkah ini bukan sekadar eksperimen. Ini adalah pondasi nyata untuk menciptakan ekosistem aplikasi Web3 yang bisa dijalankan sepenuhnya dengan Pi Coin. Ke depannya, aplikasi yang dibangun lewat Pi App Studio bisa:
-Terintegrasi ke dalam model ekonomi mikrotransaksi Pi
-Digunakan dalam Pi Marketplace
-Menjadi pintu masuk inovasi digital berbasis blockchain dan AI
Membangun Masa Depan, Bukan Sekadar Bicara
Terverifikasi Dewan Pers