IKNPOS.ID – Dua dompet Ethereum purba, yang telah tertidur pulas sejak jaringan utama (mainnet) Ethereum diluncurkan pada tahun 2015, tiba-tiba hidup kembali setelah hampir satu dekade tidak tersentuh. Namanya: Ethereum Genesis Wallet.
Peristiwa langka ini, yang terjadi pada Senin, 30 Juni 2025, memicu gelombang spekulasi dan kekaguman di kalangan investor.
Kedua dompet misterius ini secara kolektif memindahkan total 1.140 ETH, yang jika dikonversikan ke Rupiah, nilainya sekitar Rp47 miliar.
Informasi ini, yang pertama kali terungkap oleh Cointelegraph, menyebutkan bahwa dompet dengan alamat awal “0x27” dan “0x7f” adalah pemilik aset yang telah lama membeku ini.
Catatan di Etherscan mengonfirmasi status mereka sebagai dompet GENESIS, sebuah penanda bahwa aset di dalamnya diperoleh langsung dari fase awal peluncuran Ethereum yang disebut “Frontier” pada 30 Juli 2015.
Selama 3.630 hari, atau sekitar 10 tahun penuh, dompet-dompet ini tidak menunjukkan aktivitas apa pun, menjadikannya salah satu aset Ethereum tertua yang pernah tercatat.
ETH yang disimpan saat harganya masih di bawah $0.50 per koin. Kini nilainya telah melonjak menjadi sekitar $2.9 juta dengan harga pasar ETH di kisaran $2.540 per 8 Juli 2025.
Apa Itu Ethereum Genesis Wallet?
Ethereum Genesis wallet adalah dompet yang menerima ETH langsung dari distribusi awal atau pre-mine saat jaringan Ethereum resmi diluncurkan pada 30 Juli 2015.
Banyak dompet lama dimiliki oleh investor awal yang menyimpan aset mereka untuk jangka panjang (hodler) atau bahkan kehilangan akses. Beberapa mungkin hanya menunggu momen strategis tertentu untuk bergerak.
Belum tentu. Transfer bisa berarti banyak hal, tidak selalu untuk dijual. Namun, pasar kadang bereaksi negatif karena persepsi potensi tekanan jual dari pemegang lama yang memiliki keuntungan sangat besar.
Upgrade Ethereum Pectra Terhadap Harga ETH
Pectra membawa fitur baru seperti smart account dan peningkatan batas staking. Sejak upgrade ini pada Mei 2025, harga ETH naik lebih dari 40% dalam dua bulan terakhir.
Terverifikasi Dewan Pers