IKNPOS.ID – Buat kamu yang baru beli mobil bekas atau sedang pakai kendaraan second, tetap berhati-hati ya saat berkendara di jalan raya.
Ada 2 kebiasaan buruk yang sering dianggap remeh tapi ternyata bisa bikin kompresi mesin bocor, dan ini bukan masalah ringan ataupun sepele.
Kalau sudah bocor kompresi, dampaknya bukan cuma soal performa yang menurun. Mobil bisa jadi boros bahan bakar, akselerasinya lemah, bahkan bisa merusak bagian dalam mesin.
Ujung-ujungnya? Bisa-bisa kamu harus turun mesin. Berikut 2 kebiasaan yang wajib kamu hindari, saat mengendarai mobil bekas di jalan raya:
- Pakai Bahan Bakar Oktan Rendah
Masih banyak pengendara yang memilih bahan bakar murah dengan oktan rendah, demi irit pengeluaran. Padahal, jika tidak sesuai spesifikasi mesin, bisa menimbulkan “ngelitik” atau knocking.
Ledakan kecil di ruang bakar akibat ngelitik ini pelan-pelan bikin ring piston rusak, kalau dibiarkan, bisa menyebabkan piston retak dan akhirnya bikin kompresi mesin bocor.
Jadi, pastikan kamu tahu berapa angka Research Octane Number (RON) yang dibutuhkan mobilmu.
- Terlambat Ganti Oli Mesin
Sering menunda ganti oli? Waspada, kebiasaan ini bisa menimbulkan oil sludge alias lumpur oli di dalam mesin.
Lumpur ini bikin pelumasan tidak optimal, sehingga pergerakan piston jadi seret dan cepat panas.
Kalau piston terlalu panas, ring piston bisa memuai. Hal inilah yang memicu kebocoran kompresi, sehingga bikin konsumsi BBM makin boros serta tenaga mobil jadi loyo.
Kalau sudah sampai ring piston rusak, ya harus turun mesin. Biayanya bisa bikin kantong jebol, dibandingkan kamu mengganti oli.
Tips Buat Pemilik Mobil Bekas :
- Selalu gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik.
- Ganti oli secara rutin, jangan nunggu mesin bermasalah dulu.
- Lakukan pengecekan kompresi secara berkala, terutama jika mobil mulai terasa loyo.
- Dengarkan suara mesin, jika mulai terdengar ngelitik, segera periksa.