4. Terapkan Disiplin Finansial
Salah satu penyebab banyak orang gagal beli rumah adalah gaya hidup boros dan konsumtif. Padahal, disiplin finansial sangat krusial.
Mulailah dengan membuat anggaran bulanan, hindari pembelian impulsif, dan fokus pada kebutuhan utama. Jangan tergoda beli gadget baru tiap tahun, atau nongkrong tiap hari kalau ujungnya saldo tiris.
Dengan mengelola uang secara bijak, kamu bisa sisihkan lebih banyak untuk rumah impianmu.
5. Riset Rumah Impian: Lokasi, Harga, dan Legalitas
Jangan asal beli rumah. Riset dulu jenis rumah seperti apa yang kamu butuhkan. Mulai dari lokasi, harga pasaran, developer yang bisa dipercaya, akses jalan, hingga sertifikat rumah (SHM atau HGB).
Dengan riset, kamu bisa membandingkan harga dan memilih rumah terbaik sesuai bujet. Gunakan juga platform properti online untuk simulasi KPR dan perkiraan cicilan.
6. Hitung dan Siapkan Biaya Tambahan
Ingat, harga rumah bukan satu-satunya biaya yang harus kamu bayar. Ada biaya-biaya tambahan yang wajib kamu siapkan:
-
Pajak pembelian rumah (BPHTB)
-
Biaya notaris dan balik nama
-
Asuransi rumah dan administrasi KPR
-
Dana kebersihan, keamanan lingkungan, dan renovasi kecil
Jika tidak dipersiapkan, biaya-biaya ini bisa mengganggu rencana pembelian rumah.
7. Pilih Metode Pembayaran yang Sesuai
Kamu bisa membeli rumah secara cash, KPR (Kredit Pemilikan Rumah), atau cicilan langsung ke developer. Semuanya sah-sah saja, asal disesuaikan dengan kemampuan finansial.
Kalau punya uang cukup, cash lebih hemat karena bebas bunga. Tapi, jika kamu masih butuh waktu, KPR bisa jadi solusi. Pastikan kamu memilih bank dengan bunga kompetitif dan tenor yang sesuai. Jangan lupa cek riwayat kredit agar KPR disetujui.
Beli Rumah di Usia Muda? Sangat Mungkin!
Beli rumah impian di usia muda bukan hal mustahil. Dengan perencanaan keuangan yang matang, menabung dan berinvestasi secara rutin, serta hidup lebih hemat dan disiplin, kamu bisa mewujudkannya lebih cepat dari yang kamu bayangkan.
Jangan menunggu usia 40 atau 50 tahun baru berpikir beli rumah. Justru sekarang, saat masih muda dan produktif, kamu punya lebih banyak peluang.