IKNPOS.ID – Pi Network kembali menjadi sorotan tajam komunitas kripto global setelah kabar mengejutkan mengenai pembukaan (unlock) lebih dari 250 juta token PI dalam kurun waktu 28 Juni hingga 15 Juli 2025.
Nilai total token ini diperkirakan mencapai lebih dari US$135 juta atau sekitar Rp2 triliun. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran dan spekulasi luas di kalangan pengguna dan investor.
Rencana Unlock Token dalam Skala Besar
Menurut informasi dari beberapa platform analisis kripto seperti CoinGecko dan Coinpedia, token-token ini merupakan bagian dari alokasi yang sebelumnya dikunci untuk komunitas dan tim pengembang inti. Unlock dilakukan secara bertahap dan diklaim sebagai bagian dari roadmap ekosistem Pi Network menuju pembukaan pasar (Open Mainnet).
Jumlah ini sangat besar jika dibandingkan dengan volume harian PI di pasar saat ini yang berkisar US$90 juta. Dampaknya pun terasa langsung, dengan meningkatnya volatilitas harga dan perdebatan soal motif sebenarnya di balik unlock ini.
Harga Naik Tipis, Tapi Risiko Turun Masih Besar
Saat ini harga token PI tercatat berada di kisaran US$0,47 per koin. Dalam 24 jam terakhir, harga naik sekitar 4% dari posisi sebelumnya yang sempat menyentuh US$0,44.
Meski demikian, analis memperingatkan bahwa level ini belum aman. Jika harga tidak mampu bertahan di atas support US$0,46–0,48, potensi koreksi tajam hingga ke bawah US$0,40 tetap terbuka.
Indikator teknikal menunjukkan momentum bullish mulai melemah, sementara tekanan jual diperkirakan meningkat seiring unlock token terus berlangsung. Beberapa pelaku pasar bahkan menyebut ini sebagai “fase paling kritis” dalam siklus harga PI sepanjang 2025.
Komunitas Terbelah, Dukungan vs Kecurigaan
Langkah Pi Network membuka ratusan juta token ini memicu reaksi keras dari komunitas. Di satu sisi, pendukung menyatakan unlock ini penting untuk mendanai pengembangan ekosistem dan memperkuat kepercayaan pasar. Mereka juga menilai bahwa rilis token dilakukan secara bertahap dan terukur.
Namun, tidak sedikit yang menuduh langkah ini bisa merusak nilai PI di pasar terbuka. Kekhawatiran utama datang dari potensi banjir pasokan di tengah permintaan yang belum sepenuhnya stabil. “Kalau suplai sebanyak ini masuk pasar, sementara utilitas belum mapan, harga bisa jeblok,” kata salah satu pengguna di forum Pi Community Global.
Ekosistem Teknologi Makin Berkembang
Menariknya, di tengah polemik unlock token, Pi Network juga meluncurkan kabar positif. Lebih dari 10.000 aplikasi kini telah dikembangkan menggunakan platform Pi App Studio, termasuk 30 aplikasi yang sudah live di Mainnet. App Studio sendiri merupakan alat no-code berbasis AI yang memungkinkan siapa pun membangun aplikasi dalam ekosistem Pi, tanpa pengalaman teknis mendalam.