“Boim dan Rudi Warga Sekitar TKP melihat kebakaran lalu meminta salah Seorang Warga untuk melapor Ke Damkar, begitu unit terdekat sampai di TKP dari Pos Bukit Duri api sudah besar,” ucap Huda saat dikonfirmasi awak media, Sabtu, 19 Juli 2025.
Huda mengatakan, saat kejadian itu sang pemilik rumah yang panik, langsung melompat keluar lewat jendela rumahnya.
Atas kepanikan itu, sang pemilik rumah tak sempat menyelamatkan anak-anaknya yang tertinggal di dalam rumah.
“Pada saat terjadi kebakaran penunggu melompat keluar dari jendela informasi kebakaran belum besar,” ujar Huda.
“Di karenakan panik akhirnya korban jiwa terdiri dari anak-anak tertinggal, orang tua korban tidak sempat membawa anaknya untuk menghindar dari kebakaran,” lanjutnya.
Huda mengungkapkan, sang pemilik yang lompat keluar jendela itu, tertimpa plafon rumah yang menyebabkan dirinya tidak bisa menyelamatkan anaknya di dalam rumah.
“Korban luka tertimpa plafon, karena begitu lompat di bawah, karena cidera tidak bisa langsung berpindah posisi,” kata Huda.
Huda menyebut, saat petugas datang ke TKP, orang tua dari korban itu langsung meminta petugas untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak di dalam rumah.
Naas, ketika petugas yang sudah memakai alat Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) itu tidak bisa menembus ke dalam rumah, diakibatkan api yang sudah membesar.
“Setelah petugas pertama datang Orang Tua meminta tolong untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak, petugas yang sudah menggunakan Alat SCBA tidak berhasil menembus untuk menyelamatkan, karena Api sudah besar,” tutup Huda.