Sebagai catatan, RSI digunakan untuk mengukur apakah suatu aset sudah terlalu banyak dibeli (overbought) atau dijual (oversold). Nilai RSI di bawah 30 umumnya menunjukkan peluang rebound, sementara di atas 70 bisa mengindikasikan potensi koreksi. Namun saat ini, tren RSI yang menurun mengonfirmasi sentimen negatif pasar.
Tak hanya itu, indeks Smart Money Index (SMI) PI, yang mengukur aktivitas investor institusional, turun sekitar 10% dalam sebulan terakhir, ke angka 1,28. Penurunan ini mencerminkan berkurangnya kepercayaan dari kalangan investor besar terhadap prospek jangka pendek token ini.
Tekanan Bearish Masih Kuat
Sejak 21 Mei 2025, harga PI bergerak di bawah garis tren menurun (downtrend), menciptakan pola grafik yang mengindikasikan dominasi tekanan jual. Ini terlihat dari posisi harga yang terus gagal menembus resistance dan membentuk puncak-puncak harga yang makin rendah. Kondisi ini memperlihatkan lemahnya permintaan dan meningkatnya keraguan investor.
Jika tren negatif ini terus berlanjut, harga PI berpotensi kembali menguji level terendah US$0,40, bahkan bisa menyentuh level yang lebih rendah lagi. Namun bila ada lonjakan permintaan atau sentimen pasar membaik, peluang kenaikan menuju area US$0,65 masih terbuka.
Kondisi pasar Pi Network saat ini menunjukkan bahwa investor perlu ekstra hati-hati. Tekanan pasokan baru, indikator teknikal yang melemah, serta menurunnya minat dari investor institusional membuat harga PI rentan koreksi lebih dalam. Namun, bagi trader yang jeli, kondisi oversold seperti ini juga bisa membuka peluang spekulatif dalam jangka pendek.
Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan data dan informasi yang tersedia hingga 19 Juni 2025 dari berbagai sumber terpercaya, termasuk situs analisis kripto global. Informasi yang disajikan bertujuan untuk edukasi dan referensi semata, bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto tertentu.