IKNPOS.ID – Nilai Pi Coin kembali menjadi perdebatan panas di kalangan netizen. Di satu sisi, komunitas Pi Network mematok nilai GCV (Global Consensus Value) sebesar $314.159 per koin.
Di sisi lain, harga pasar tidak resmi hanya menyentuh angka $0,60. Perbedaan mencolok ini memicu banyak pertanyaan: Mana yang nyata? Dan apa risikonya bagi para Pioneers?
Nilai GCV Pi Network: Impian atau Strategi?
Menurut Laura Jenkins, ekonom blockchain dari London School of Economics, nilai GCV lebih mencerminkan harapan daripada realitas. “GCV adalah cerminan aspirasi komunitas. Namun tanpa dukungan likuiditas dan regulasi, nilainya belum bisa dianggap sebagai realitas finansial,” ungkapnya.
Pendukung GCV berpendapat sebaliknya. Mereka menyebut nilai ini sebagai visi jangka panjang untuk melindungi nilai aset dari aksi jual panik, serta menghindari manipulasi harga oleh spekulan pasar.
Harga Pasar $0,60: Kenyataan di Bursa Tak Resmi
Nilai pasar Pi Coin yang terpantau di bursa tidak resmi saat ini berada di kisaran $0,60. Namun, token yang diperdagangkan di sana belum tentu mencerminkan Pi Coin asli dari mainnet. Banyak di antaranya hanyalah IOU (I Owe You) atau token testnet.
“Angka $0,60 ini mencerminkan persepsi pasar terbuka yang spekulatif, bukan hasil dari peluncuran resmi yang didukung likuiditas nyata,” jelas Jacob Renner, analis di CoinBridge Capital.
Ini Risiko Model Valuasi Ganda
Model penilaian ganda GCV vs harga pasar menimbulkan risiko signifikan:
- Volatilitas ekstrem saat GCV dan harga pasar bertemu pasca Open Mainnet
- Pengawasan regulasi karena model ini berjalan di luar mekanisme nilai tukar standar
- Potensi kekecewaan pengguna jika ekspektasi nilai GCV tidak tercapai
- Risiko teknis terkait skalabilitas dan keamanan sistem
- Open Mainnet: Titik Balik Penentuan
Fase Open Mainnet menjadi momen yang sangat dinantikan. Namun, hingga kini belum ada tanggal pasti. Tim Inti Pi menekankan perlunya verifikasi KYC massal, pengembangan aplikasi, dan penyelesaian Daftar Periksa Mainnet sebagai prasyarat.