IKNPOS.ID – Keputusan mengejutkan datang dari London Utara. Tottenham Hotspur resmi memecat pelatih Ange Postecoglou, hanya beberapa pekan setelah membawa klub menjuarai Liga Europa dan mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun.
Pengumuman tersebut dirilis pada Jumat 6 Juni 2025, di mana manajemen klub, yang dipimpin Daniel Levy, menyebut keputusan diambil usai evaluasi menyeluruh terhadap performa tim di Liga Inggris musim 2024/25.
“Menyusul sejumlah penilaian dan pertimbangan yang telah dibuat, klub mengumumkan bahwa Ange Postecoglou tidak lagi menjadi pelatih Tottenham,” demikian pernyataan Tottenham.
Postecoglou sebenarnya datang ke Tottenham pada musim panas 2023 dengan reputasi cemerlang setelah sukses di Celtic. Ia langsung memberi warna lewat filosofi menyerangnya yang dikenal sebagai “Ange Ball”.
Puncak pencapaiannya terjadi pada 22 Mei lalu, saat Tottenham menaklukkan Manchester United di final Liga Europa. Kemenangan itu menghadirkan trofi pertama Spurs sejak 2008 dan gelar Eropa pertama mereka dalam lebih dari empat dekade.
Namun, keberhasilan tersebut tak menutupi buruknya performa di Premier League. Tottenham hanya finis di posisi ke-17, terpaut tipis dari zona degradasi, dengan rekor 22 kekalahan dari 38 laga—terburuk sejak 1977.
Ucapan Perpisahan yang Emosional
Dalam surat terbuka, pelatih asal Australia berusia 59 tahun itu menyampaikan rasa bangganya pernah menangani Tottenham. Ia menyebut malam kemenangan di Bilbao sebagai simbol dari dua tahun kerja keras dan keyakinan terhadap visi sepak bola yang ia bawa.
“Ketika saya merefleksikan masa saya sebagai manajer Tottenham Hotspur, perasaan utama saya adalah rasa bangga,” kata Postecoglou.” tulis Postecoglou.
Ia juga percaya fondasi yang ia bangun selama dua musim terakhir akan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi Spurs.
“Berbagi pengalaman itu dengan semua yang benar-benar mencintai klub ini dan melihat dampaknya pada mereka adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan,” tutur dia.
“Ada banyak tantangan yang harus diatasi dan banyak keraguan yang menyertai upaya mencapai apa yang banyak orang katakan tidak Mungkan,” ujar dia.