IKNPOS.ID – Harga Bitcoin kembali menguat pada Jumat pagi (waktu setempat), didorong oleh mulai pulihnya selera risiko di kalangan investor. Setelah beberapa hari stagnan, kini mata uang kripto terbesar di dunia itu menunjukkan pergerakan positif.
Berdasarkan data dari CoinDesk, harga Bitcoin naik sekitar 1,1% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di kisaran US$106.081. Sebelumnya, Bitcoin sempat tertahan dalam kisaran US$104.000 hingga US$105.000 selama tiga hari terakhir.
Pergerakan positif juga terjadi pada aset kripto lainnya. Ethereum (ETH) tercatat naik 0,6%, XRP naik 0,5%, dan Solana (SOL) mengalami kenaikan paling tinggi yakni sebesar 1,5%.
Pasar Saham AS Bergerak Lambat Usai Libur
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat bersiap dibuka melemah tipis setelah libur nasional Juneteenth. Indeks berjangka S&P 500 dan Nasdaq terpantau turun sekitar 0,3%.
Sentimen pasar secara umum masih dibayangi oleh berbagai ketidakpastian global, mulai dari prospek ekonomi makro, konflik yang terus memanas di Timur Tengah, hingga ancaman tarif baru dari pemerintah AS. Semua ini menyebabkan investor cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan.
Namun demikian, kekhawatiran akan konflik besar tampaknya sedikit mereda. Hal ini menyusul pernyataan Presiden Donald Trump yang memberi tenggat dua minggu sebelum memutuskan apakah akan mengambil langkah militer terhadap Iran. Seruan untuk meredakan ketegangan juga berkontribusi menenangkan pasar.
Saham Terkait Kripto Menguat
Kabar baik juga datang dari saham-saham yang terkait dengan aset digital. Saham Coinbase Global, salah satu bursa kripto terbesar, naik 1,7% dalam perdagangan prapasar. Sementara itu, MicroStrategy, perusahaan yang dikenal sebagai pemegang Bitcoin dalam jumlah besar, mencatat kenaikan 1,1%.
Tak ketinggalan, Circle, perusahaan penerbit stablecoin yang baru saja go public dua minggu lalu, melonjak hingga 13%. Jika tren ini bertahan, Circle bisa mencatat kenaikan mingguan hingga 50%—pencapaian yang sangat signifikan dalam waktu singkat.
Volatilitas Masih Membayangi, Tergantung Situasi Timur Tengah
Menurut analis pasar dari Exness, Christopher Tahir, investor tetap perlu berhati-hati, terutama karena gejolak geopolitik dan ketidakpastian arah kebijakan moneter global masih terus menjadi faktor penentu pergerakan harga kripto.