IKNPOS.ID – Komunitas pengguna Pi Network kembali dibuat heboh. Tanpa pengumuman resmi yang jelas, banyak pengguna mengaku tiba-tiba mendapat notifikasi untuk melakukan migrasi ulang di aplikasi mereka.
Padahal, sebagian dari mereka merasa sudah menyelesaikan proses migrasi pertama bertahun-tahun lalu.
Yang lebih bikin bingung, beberapa pengguna justru belum berhasil menyelesaikan verifikasi identitas atau KYC (Know Your Customer).
Related Post
“Saya belum migrasi tahap pertama karena KYC belum lolos. Tapi kok sekarang sudah disuruh migrasi kedua? Ini makin kacau,” tulis salah satu pengguna di platform X.
Tak heran, kekesalan merebak di mana-mana. Komunitas merasa dipermainkan oleh tim inti Pi Network karena kurangnya kejelasan dan transparansi.
Kenapa Harus Migrasi Kedua? Komunitas Bertanya-tanya
Dalam beberapa unggahan viral di media sosial, termasuk dari akun parodi yang mengatasnamakan pendiri Pi, Dr. Nicolas Kokkalis, disebutkan bahwa migrasi tahap dua sedang dimulai.
Pengguna diminta untuk menyelesaikan beberapa langkah seperti:
Verifikasi KYC
Setting wallet dan lockup
Menyetujui transfer Pi ke Mainnet
Namun, perlu digarisbawahi, hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari tim Pi Network terkait tahapan baru ini.
“Setelah nambang selama bertahun-tahun, kok tetap gak bisa akses koin? Ini bukan Web3 yang dijanjikan,” tulis akun @bfrancis_12 yang disukai ribuan pengguna.
Ancaman Baru: 276 Juta Token Siap Di-unlock Bulan Ini
Sebagai tambahan kecemasan, Pi Network dikabarkan akan melakukan unlock token dalam jumlah masif: 276 juta token Pi pada bulan Juni 2025.
Menurut data dari PiScan, nilai token yang akan dilepas ke pasar ini mencapai sekitar $176 juta atau lebih dari Rp2,8 triliun. Sebuah jumlah yang bisa mengguncang pasar jika tidak dikelola dengan baik.
Dengan kondisi volume perdagangan Pi Coin yang rendah dan sentimen pasar yang rapuh, analis memperingatkan bahwa unlock ini bisa jadi momok baru.
“Jika tidak ada sentimen positif yang mendukung, token unlock sebesar ini bisa menyebabkan tekanan jual yang ekstrem,” tulis seorang analis crypto di forum Reddit.
Terverifikasi Dewan Pers