IKNPOS.ID – Pi Network menang voting Binance dengan dukungan 86,8% suara. Namun begitu, Pi Network tetap gagal listing. Berikut ini ada 5 alasan Pi Con belum juga masuk bursa kripto terbesar di dunia.
Pada Februari 2025, komunitas Pi Network bersorak ketika hasil voting Binance menunjukkan dukungan masif sebesar 86,8% untuk pencatatan Pi Coin.
Namun, euforia itu berubah menjadi kebingungan dan kemarahan. Hingga kini, Pi Coin belum juga tercatat di Binance. Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar?
Dengan lebih dari 60 juta pengguna aktif, banyak yang mempertanyakan mengapa Binance masih menunda keputusan penting ini.
Terlebih lagi, Binance belakangan justru mencatat koin meme tanpa fundamental yang jelas. Pi Network, dengan ekosistem mandiri dan visi besar, justru dikesampingkan.
5 Alasan Utama Binance Gagal Listing Pi Network
Berikut 5 alasan utama yang mungkin menjadi penghambat pencatatan Pi Coin di Binance, menurut analis dari akun X Pi Pioneers X:
1. Bayang-Bayang Denda $4,3 Miliar & Tekanan Regulasi
Setelah membayar denda besar kepada otoritas AS karena pelanggaran anti-pencucian uang (AML) pada 2023, Binance kini dalam masa pengawasan ketat selama tiga tahun. Aturan DAC8 dari Uni Eropa juga menambah beban regulasi. Di tengah situasi sensitif ini, Binance kemungkinan besar enggan mengambil risiko dengan proyek yang status regulasinya belum 100% jelas seperti Pi.
2. Pencatatan Berbasis Potensi Laba
Binance sebagai entitas bisnis tentu mempertimbangkan volume perdagangan dan potensi profit. Meskipun komunitas Pi sangat besar, peluncuran mainnet yang lambat dan mekanisme penguncian token membuat Pi Coin belum menjanjikan volume transaksi tinggi. Dalam kacamata Binance, ini bisa berarti listing yang “kurang menguntungkan”.
3. Komunitas Pi yang Kritis Bisa Jadi Pedang Bermata Dua
Meski loyal dan vokal, komunitas Pi juga dikenal sangat ekspresif. Setelah hasil voting diumumkan tanpa tindak lanjut dari Binance, ribuan pengguna memberikan ulasan bintang satu di Play Store dan menyerbu media sosial. Binance mungkin melihat ini sebagai potensi risiko reputasi jika terjadi kegagalan integrasi atau perbedaan ekspektasi.