IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) yang digadang-gadang sebagai simbol kemajuan Indonesia rupanya menyimpan sisi gelap yang mulai mencuat ke permukaan.
Di tengah geliat pembangunan megastruktur, praktik prostitusi, khususnya melalui sistem online, dilaporkan semakin marak terjadi, terutama di penginapan-penginapan di wilayah Kecamatan Sepaku.
Isu ini bukan lagi desas-desus. Bahkan pihak berwenang dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) secara tegas menyebut praktik terlarang ini kian meresahkan dan perlu segera ditangani bersama.
Prostitusi Online Menggeliat di Tengah Pembangunan IKN
Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP PPU, Rakhmadi, mengungkapkan bahwa praktik prostitusi di kawasan IKN kini dilakukan dengan dua metode secara langsung (offline) dan daring (online). Namun, metode online disebut jauh lebih dominan.
“Paling ramai memang prostitusi online. Berdasarkan laporan yang kami terima, praktik ini marak terjadi di kawasan IKN, khususnya di penginapan-penginapan di Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku,” ujarnya.
Para pekerja proyek yang datang dari luar daerah disebut sebagai target utama para pelaku prostitusi online, mengingat banyaknya permintaan jasa dan minimnya pengawasan secara langsung.
Guest House Jadi Lokasi Favorit karena Murah dan Tersembunyi
Menariknya, Rakhmadi menjelaskan bahwa lokasi yang kerap digunakan bukanlah hotel berbintang, melainkan guest house (GH) atau penginapan kelas menengah ke bawah.
“Kalau di hotel terlalu mahal, kecuali memang yang berkelas. Hampir setiap penginapan di sana ada praktik seperti itu. GH lebih diminati karena murah dan tidak mencolok,” tambahnya.
Dengan kata lain, fasilitas penginapan yang seharusnya menjadi tempat istirahat bagi para pekerja proyek, justru berpotensi menjadi lokasi praktik prostitusi terselubung.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak sosial dan moral di wilayah yang sedang dibangun sebagai pusat pemerintahan baru Indonesia.