IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sejumlah wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) akan didominasi hujan ringan pada Senin (19/5/2025).
Prakiraan cuaca ini penting bagi masyarakat Kaltim, terutama yang berada di daerah dengan potensi cuaca ekstrem.
Data BMKG menunjukkan kelembapan udara yang cukup tinggi di sejumlah wilayah Kaltim, berkisar antara 68 hingga 99 persen.
Kondisi ini memungkinkan terjadinya hujan ringan hingga lebat di beberapa daerah. Bahkan beberapa wilayah diprediksi mengalami hujan disertai petir pada malam hari.
Daerah yang Diprediksi Mengalami Hujan
- Samarinda: Hujan ringan sejak siang hingga malam.
- Sepaku (IKN): Hujan ringan diprediksi terjadi pada siang hari, sementara pagi dan malam hari akan berawan.
- Tanjung Redeb: Hujan ringan sepanjang hari.
- Bontang: Hujan ringan dari siang hingga malam.
- Tenggarong: Wilayah dengan intensitas hujan ringan paling konsisten, mulai pagi hingga malam.
Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG memperingatkan adanya potensi hujan disertai petir di wilayah Sendawar dan Ujoh Bilang pada malam hari. Warga di daerah ini diimbau untuk berhati-hati, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.
Cuaca Cerah di Beberapa Wilayah
Sebaliknya, beberapa wilayah seperti Balikpapan, Penajam, dan Sangatta diprakirakan mengalami cuaca cerah hingga cerah berawan pada pagi hingga sore hari. Namun, peluang hujan ringan tetap ada pada malam hari.
Prakiraan Cuaca IKN (Sepaku) Hari Ini
- Pagi: Berawan
- Siang: Hujan ringan
- Sore: Berawan
- Malam: Berawan
- Suhu udara: 24 – 30°C
- Kelembaban: 71 – 97 persen
Waspada Perubahan Cuaca
BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Disarankan bagi warga yang beraktivitas di luar ruangan untuk selalu membawa perlengkapan yang sesuai, seperti payung atau jas hujan.
Pentingnya Informasi Cuaca Terkini
Prakiraan cuaca harian seperti ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas di luar ruangan atau berencana bepergian.
Terverifikasi Dewan Pers