IKNPOS.ID – Dengan tujuan tercapainya swasembada pangan di Kalimantan Timur (Kaltim), pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) berkomitmen mewujudkan swasembada pangan melalui optimalisasi lahan.
Lewat cara ini, diharapkan ke depan Kaltim tidak lagi mendatangkan beras dari daerah lain.
“Pemkab Kukar siap mendukung percepatan swasembada pangan di Provinsi Kaltim sebagaimana yang diharapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Kaltim, dua hari lalu,” ujar Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, Sabtu, 10 Mei 2025.
Dalam kunjungan Mentan tersebut disampaikan bahwa kebutuhan beras Kaltim mencapai 450 ribu ton per tahun, sedangkan produksi beras lokal hanya sekitar 200 ribu ton, sehingga Kaltim masih defisit sekitar 250 ribu ton.
Untuk itu kekurangan beras tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh 10 kabupaten/kota di Kaltim pada 2026, sehingga Kabupaten Kukar pun menyiapkan diri untuk meningkatkan produksi dengan berbagai pola, seperti melalui optimalisasi lahan dan menambah luas tanam.
Rendi optimis, wilayahnya mampu meningkatkan produksi dan produktivitas padi, karena Pemkab Kukar mendapat dukungan penuh dari Menteri Pertanian melalui Program Optimalisasi Lahan (Oplah).
Kemudian, sejak tahun lalu hingga sekarang Kukar juga menjalin kerja sama dengan TNI dalam pengembangan pertanian.
“Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir produksi padi di Kukar paling tinggi ketimbang kabupaten/kota lain, sehingga lewat kerja sama dengan TNI dan dukungan Program Oplah, maka tinggal melakukan penguatan untuk meningkatkan produksi,” katanya.
Sedangkan produksi padi Kukar yang tinggi tersebut bisa dilihat dari data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, yakni pada 2023 Kukar memproduksi padi sebanyak 115.103 ton gabah kering giling (GKG) dan pada 2024 sebanyak 106.553 ton GKG.