IKNPOS.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur tidak hanya fokus pada infrastruktur modern dan gedung pencakar langit.
Di balik gegap gempita pembangunan, ada satu proyek yang mencuri perhatian karena mengedepankan kelestarian lingkungan yakni jembatan khusus untuk satwa liar.
Ya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini tengah mengerjakan pembangunan jembatan satwa di area Tol IKN Seksi 3B Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung, Kalimantan Timur.
Jembatan ini dirancang untuk menjadi jalur perlintasan satwa endemik Kalimantan seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, hingga orang utan.
Jalur Aman untuk Satwa Liar Kalimantan
Proyek ramah lingkungan ini menyambungkan bukit ke bukit di sekitar hutan lindung Sungai Wein yang berdekatan langsung dengan ruas tol IKN. Dengan panjang mencapai 8,16 meter, jembatan satwa ini akan menjadi koridor alami bagi hewan-hewan liar agar bisa melintas tanpa terhalang pembangunan jalan tol yang terus digenjot di kawasan tersebut.
“Jembatan ini menyambungkan antara bukit dengan bukit, untuk memudahkan perpindahan hewan-hewan yang berhabitat di hutan lindung Sungai Wein,” ujar Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, Jumat (23/5).
Menurut Ermy, pembangunan jembatan ini adalah bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan infrastruktur berkelanjutan.
Dalam proyek ini, Waskita Karya menggunakan teknologi mortar busa sebagai timbunan ringan, menggantikan tanah biasa, demi menjaga keseimbangan struktur dan meminimalisasi dampak terhadap lingkungan.
Tidak Hanya untuk Manusia, Jalan Aman Juga untuk Satwa
“Waskita tidak hanya membangun jalan untuk manusia. Kita sadar bahwa hewan-hewan juga butuh jalur aman dan nyaman agar habitat mereka tidak terganggu,” tambah Ermy.
Proyek ini juga menjadi bukti bahwa IKN dirancang dengan konsep kota ramah lingkungan dan inklusif, tidak hanya memperhatikan kebutuhan manusia tapi juga makhluk hidup lain yang sudah lama mendiami hutan Kalimantan.
Dengan nilai proyek sekitar Rp2,6 triliun, pembangunan jembatan satwa ini menjadi tantangan tersendiri karena posisinya yang sangat dekat dengan kawasan konservasi. Meski begitu, Ermy optimis jembatan ini akan rampung sesuai target pada Agustus tahun depan.