IKNPOS.ID – Selama tiga tahun terakhir, kinerja Telkomsel, operator seluler terbesar di Indonesia, terus menunjukkan tren negatif.
Perusahaan yang berada di bawah naungan Telkom Indonesia ini, sejak 2022 mengalami penurunan pendapatan yang signifikan, menyusutnya margin keuntungan, hingga berkurangnya jumlah pelanggan aktif.
Berdasarkan data resmi yang dirilis Telkom Indonesia pada Jumat, 18 April 2025, pendapatan Telkomsel yang sempat mencapai Rp10,7 triliun di tahun 2022, anjlok menjadi hanya Rp8,4 triliun pada akhir 2024.
Kondisi ini menjadi sinyal peringatan serius bagi industri telekomunikasi nasional, khususnya bagi dominasi Telkomsel yang selama ini sulit digoyahkan.
Salah satu indikator paling mencolok adalah penurunan pangsa pasar Telkomsel. Pada 2021, Telkomsel menguasai 56,2% market share layanan seluler.
Namun angka ini terus menurun hingga hanya tersisa 48,9% pada 2023. Artinya, Telkomsel kehilangan sekitar 7,3% pangsa pasar dalam kurun waktu tiga tahun.
Sementara itu, pesaing seperti Indosat Ooredoo Hutchison dan XL Axiata justru terus memperkuat posisi mereka melalui strategi harga yang lebih agresif dan kolaborasi layanan digital yang inovatif.
Strategi Data yang Belum Optimal
Dalam era digital yang semakin mengandalkan layanan data, strategi monetisasi data Telkomsel dinilai belum optimal.
Meskipun masyarakat Indonesia semakin bergeser dari layanan suara dan SMS ke data, Telkomsel belum mampu memaksimalkan peluang ini secara efektif.
Ini berdampak langsung pada stagnasi pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU), yang sejak 2020 hanya berada di kisaran Rp44.000 hingga Rp48.000. Di akhir 2024, ARPU bahkan kembali turun ke Rp44.000—angka yang sama seperti lima tahun lalu.
Investasi Tinggi, Hasil Minim
Telkomsel juga menghadapi tekanan dari sisi operasional. Besarnya biaya untuk ekspansi jaringan 4G dan pengujian teknologi 5G belum memberikan imbal hasil yang sepadan.
Selain itu, diversifikasi ke bisnis digital yang coba dilakukan Telkomsel belum menunjukkan hasil yang signifikan dalam menambah sumber pendapatan baru.