Di Jumat Agung hari ini rakyat Flores –yang umumnya Katolik– dapat berkah Paskah.
Krisis bius teratasi. Dua dokter ahli anestesi yang mundur itu (Disway 14 April 2025: Krisis Bius) bersedia bertugas di RSUD T.C. Hillers lagi. Untuk selama sebulan atau dua bulan. Sambil menunggu dokter penggantinya tiba.
Setelah Jumat Agung ini, besok, adalah Sabtu Suci. Dan lusa: Minggu Paskah. Umat Islam juga percaya: di hari Jumat ini Nabi Isa dibunuh. Lalu jenazah Isa tidak ditemukan.
Umat Islam percaya Nabi Isa diterbangkan ke langit –untuk kelak, di akhir zaman, diturunkan lagi ke bumi sebagai ”ratu adil” yang melawan merajalelanya dajjal.
Bedanya, tidak sedetail yang dipercaya umat Kristen: Jumat ini Yesus disalib, Sabtu besok jenazahnya diselamatkan, dan Minggu lusa badan Yesus dinaikkan ke langit.
Dengan penyelesaian di RSUD T.C. Hillers, orang Flores bisa melaksanakan rangkaian Paskah dengan tenang. Khususnya orang Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka. Sudah dua bulan tidak ada dokter ahli anestesi di sana.
Di masa lalu tidak ada dokter anestesi tidak risau. Operasi tetap bisa berjalan di sana. Yang melakukan pembiusan adalah petugas penata anestesi. Bukan dokter tapi sudah ikut pelatihan di RSUP dr Soetomo Surabaya.
Pun ketika ahli bedah ortopedi belum ada, dokter bedah umum yang melakukan. Bahkan ketika dokter ahli kandungan belum ada dokter bedah umum pula yang terpaksa melakukannya.
Misalnya dokter Iwan Kristian Tirtajaya. Ia pernah menjalani semua itu di RSUD T.C. Hillers. Statusnya, waktu itu, masih ahli bedah umum. Tapi apa boleh buat. Apa saja dilakukan.
Setelah dua tahun bertugas di RSUD T.C. Hillers Maumere, dr Iwan kembali ke Surabaya. Untuk sekolah lagi menjadi ahli bedah pencernaan di Unair.
Ia sendiri alumni FK UGM, lalu setelah menjadi spesialis dan sub spesialis bedah pencernaan memperdalam ilmunya di NUH Singapura.
Kapan dua dokter Maumere yang berhenti itu mulai kembali bertugas di RDUD T.C. Hillers? Mereka masih sibuk dengan rangkaian ibadah Paskah. Selesai Paskah mulai bertugas lagi.