IKNPOS.ID – Program Gratis Pol yang memberikan kebebasan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) dari jenjang strata 1 hingga strata 3 diyakini menjadi kunci menghapus angka kemiskinan di Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu ditegaskan Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud. Menurutnya, pendidikan merupakan kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan dan kebodohan.
“Para intelektual muda yang hadir hari ini adalah kebanggaan kami. Saat ini, baru 12 persen masyarakat Kalimantan Timur yang mengenyam pendidikan tinggi. Ke depan, melalui program ‘Gratis Pol’, kami memberikan pendidikan terbaik untuk seluruh anak Kalimantan Timur,” ujar Rudy, Sabtu, 12 April 2025.
Menurut Rudy, program tersebut adalah upaya untuk mencetak generasi-generasi emas. Baginya, Pemprov Kaltim tidak boleh gagal dalam menyiapkan generasi emas.
Sang gubernur juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi mahasiswa selama proses perkuliahan, di mana tidak sedikit yang terhenti di tengah jalan.
Ia berkaca pada pengalamannya sendiri saat berkuliah pada tahun 1999, di mana banyak rekannya yang tidak mampu menyelesaikan studi S1 meskipun tidak ada halangan berarti.
“Bagaimana pun, bagi kami pendidikan tetaplah menjadi prioritas utama,” katanya.
Tiga kewajiba pada ilmu pengetahuan
Ia mengutip tiga kewajiban terhadap ilmu pengetahuan, yaitu mengejarnya hingga akhir hayat, mengamalkannya agar bermanfaat, dan menyampaikannya agar menjadi syafaat.
Sebagai alumni Unmul dengan latar belakang pendidikan di bidang ekonomi hingga meraih gelar doktoral, Rudy mengaku memahami kondisi perekonomian Kalimantan Timur.
Ia menyadari potensi sumber daya alam yang melimpah, namun mengingatkan untuk tidak hanya mengandalkan sumber daya alam, melainkan membangun daerah dengan mengandalkan sumber daya manusia.
“Kalimantan Timur akan menjadi Ibu Kota Nusantara, dan kita harus menyiapkan generasi emas untuk menjadi pelaku, bahkan pemain andalan di daerah ini,” ungkapnya.