IKNPOS.ID – Industri gaming dunia kembali diguncang oleh langkah strategis Tencent, raksasa teknologi asal China. Perusahaan ini baru saja menginvestasikan dana sebesar €1,2 miliar (setara $1,25 miliar atau Rp19 triliun) ke dalam divisi baru Ubisoft, pengembang game ternama seperti Assassin’s Creed, Far Cry, dan Tom Clancy’s Rainbow Six.
Investasi ini menempatkan Tencent sebagai pemegang saham terbesar kedua di Ubisoft dengan kepemilikan saham mendekati 10%. Sementara itu, Ubisoft tetap memegang kendali penuh atas divisi baru tersebut, yang kini bernilai sekitar €4 miliar.
Mengapa Tencent Memilih Ubisoft?
Tencent, yang juga dikenal sebagai pengembang Honor of Kings dan pemilik Riot Games (pembuat League of Legends), telah lama menjadi pemain utama di industri gaming global. Namun, dominasinya di pasar Barat masih terbatas.
Dengan investasi ini, Tencent memperkuat posisinya di Eropa dan Amerika, sekaligus mengamankan hak atas waralaba-game populer Ubisoft.
“Kami sangat antusias memperluas kemitraan dengan Ubisoft. Mereka memiliki IP (kekayaan intelektual) yang kuat, dan ini peluang besar bagi pertumbuhan Bersama,” ujar Presiden Tencent Martin Lau, dalam keterangannya.
Masa Depan Assassin’s Creed
Ubisoft, yang sempat mengalami penurunan nilai saham akibat penundaan rilis game seperti Assassin’s Creed Shadows dan Star Wars Outlaws, kini mendapat angin segar.
“Ini adalah babak baru bagi Ubisoft. Dengan dukungan ini kami bisa fokus pada pengembangan game berkualitas tinggi,” kata CEO Ubisoft Yves Guillemot.
Namun, beberapa penggemar khawatir dengan intervensi Tencent. Raksasa teknologi itu dinilai mungkin bisa membawa perubahan, tapi risiko komersialisasi berlebihan akan tetap ada.
Bisnis Gaming Global di Tangan China?
Tencent bukan hanya pemain di industri game, tetapi juga penguasa layanan digital seperti WeChat. Investasi ini memperlihatkan ambisi China menguasai pasar hiburan global. Beberapa analis memprediksi:
- Ekspansi Metaverse: Tencent mungkin integrasikan game Ubisoft ke ekosistem metaverse-nya.
- Dominasi Mobile Gaming: Porting game AAA seperti Assassin’s Creed ke platform mobile.
- Kolaborasi dengan Studio Lain: Bisa jadi jembatan bagi Ubisoft masuk pasar Asia.
Proyeksi Pendapatan Assassin’s Creed
Assassin’s Creed saja telah terjual lebih dari 200 juta kopi dan menghasilkan €4 miliar dalam 10 tahun terakhir. Dengan sokongan dana Tencent, Ubisoft berencana:
- Mempercepat produksi Assassin’s Creed Shadows.
- Mengembangkan Far Cry 7 dan Rainbow Six baru.
- Ekspansi ke game live-service dan cloud gaming.
Namun, tantangan seperti regulasi China, tekanan kompetisi dari Sony/Microsoft, dan ekspektasi fans tetap menjadi hambatan.