IKNPOS.ID – Dua raksasa game bertema Jepang feodal ini – Assassin’s Creed Shadows vs Ghost of Tsushima – menawarkan pengalaman bermain yang unik dan menakjubkan. Meski memiliki setting serupa, pendekatan keduanya sangat berbeda. Mana yang lebih seru dan layak dimainkan?
Assassin’s Creed Shadows: Kemewahan Visual Next-Gen
Assassin’s Creed Shadows (AC Shadows) memanfaatkan sepenuhnya kemampuan konsol generasi terbaru. Dengan jarak pandang yang luas dan kepadatan vegetasi yang menakjubkan, game ini menghadirkan Jepang abad ke-16 dengan detail yang memukau. Sistem pencahayaan yang canggih menciptakan pantulan realistis pada air dan objek lingkungan, memberikan nuansa yang berbeda antara siang dan malam.
Fitur unik AC Shadows adalah sistem musim yang dinamis, mengubah lanskap game sepanjang tahun. Namun, beberapa pemain melaporkan bahwa pencahayaan di siang hari bisa terlihat sedikit aneh tanpa ray tracing.
Ghost of Tsushima: Keindahan Artistik yang Tak Lekang Waktu
Meskipun awalnya dirancang untuk PS4, Ghost of Tsushima tetap menjadi salah satu game open world paling menawan. Arah seni yang brilian menciptakan pemandangan yang memukau, dengan padang bunga berwarna-warni yang memberikan nuansa realistis namun tetap terasa magis.
Ghost of Tsushima berhasil menciptakan keseimbangan sempurna antara realisme dan gaya artistik, menghadirkan Jepang abad ke-13 yang indah dan mendalam.
AC Shadows: Dua Pahlawan, Satu Takdir
AC Shadows menghadirkan dua protagonis yang menarik: Yasuke dan Naoe. Pendekatan ini memberikan variasi dalam gameplay dan sudut pandang cerita. Namun, karakter pendukung dan antagonis utama kurang berkesan, dengan penjahat utama yang terkadang terasa terburu-buru dalam penanganannya.
Struktur cerita yang memungkinkan pemain menghadapi musuh dalam urutan bebas mengurangi urgensi dan ketegangan plot. Kualitas akting suara dan penulisan dialog juga bisa lebih ditingkatkan untuk menciptakan narasi yang lebih kuat.
Ghost of Tsushima: Kisah Pribadi yang Mendalam
Ghost of Tsushima unggul dalam penyajian cerita. Perjalanan Jin Sakai dari samurai terhormat menjadi “Hantu” adalah narasi yang kuat dan emosional. Interaksi Jin dengan pamannya dan sekutu-sekutunya seperti Yuna, Taka, dan Sensei Ishikawa, menciptakan jalinan cerita yang kaya dan mendalam.