IKNPOS.ID – Terkenal dengan rasa segarnya, sayur Asem adalah salah satu hidangan khas Indonesia. Sayur Asem berbahan sayuran segar, cocok disajikan untuk menu buka puasa Ramadan. Berikut resep sayur asem bisa jadi pilihan menu buka puasa Ramadan sore nanti.
Sebelum menyimak resep sayur asem, yuk kita ketahui dulu sejarah sayur asem. Dari mana dia berasal dan apa yang mendasari sayur asem begitu popular.
Sejarah sayur asem
Sayur asem merupakan salah satu kudapan legendaris yang ada sejak zaman penjajahan Belanda. Mengutip beberapa sumber, kuliner satu ini menjadi makanan rakyat Indonesia yang muncul pada abad ke-20. Saat itu, bangsa Indonesia masih hidup dalam penindasan kolonial.
Kuliner yang biasanya disajikan dengan nasi dan sambal ini, muncul pertama kali di Jakarta dan Jawa Barat. Namun kemudian berkembang hingga ke Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Sayur ini sejak era penjajahan sudah menjadi makanan rakyat, hal ini didasari oleh kondisi kehidupan ekonomi masyarakat yang cukup sulit pada saat itu. Sayur asem menjadi makanan yang istimewa karena cita rasa yang khas dan segar.
Setelah mengetahui sedikit sejarahnya, lalu apa bahan dan cara membuatnya?
Simak bahan dan cara membuatnya:
Bahan-bahan
Kacang panjang 150 gram
Melinjo 75 gram
Jagung manis 1 tongkol
Labu siam 1 buah
Kacang tanah 75 gram
Daun melinjo 30.5 gram
Nangka muda 150 gram
Bumbu
Asam jawa 1 potong
Cabai merah besar 2 buah
Kemiri 2 butir
Daun salam 2 lembar
Bumbu racik 1 sachet
Lengkuas 2 cm
Bawang putih 3 siung
Cara membuat sayur asem
Didihkan air secukupnya dalam panci, masukkan lengkuas.
Rebus jagung, nangka muda, labu siam, kacang tanah, dan buah melinjo hingga lunak.
Pada panci terpisah, rebus asam muda dengan sedikit air hingga lunak.
Angkat asam muda, remas agar airnya keluar, saring air menjadi sekitar 100 ml.
Haluskan semua bumbu.
Masukkan Bumbu Racik Sayur Asem, bumbu halus, terasi (opsional) ke dalam panci pertama.
Tambahkan daun melinjo dan kacang panjang, rebus hingga lunak.
Masukkan daun melinjo dan air rebusan asam, lalu didihkan kembali.
Terverifikasi Dewan Pers