IKNPOS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Kalimantan Timur, pada Minggu, 23 Maret 2025.
Berdasarkan data yang diperoleh, kondisi cuaca di wilayah tersebut diperkirakan akan mengalami variasi sepanjang hari.
Prakiraan Cuaca Sepaku, 23 Maret 2025:
Related Post
Pagi Hari (08.00 – 12.00 WITA):
Suhu udara berkisar antara 25°C hingga 29°C dengan kondisi cuaca berawan. Kelembapan relatif tinggi, mencapai 92% pada pukul 08.00 WITA dan menurun menjadi 74% pada pukul 12.00 WITA. Angin bertiup dari arah utara dengan kecepatan 5-8 km/jam.
Siang hingga Sore Hari (13.00 – 17.00 WITA):
Suhu meningkat hingga 30°C pada pukul 13.00 WITA dengan kondisi cuaca cerah. Kelembapan menurun hingga 70% dan angin beralih arah dari barat daya dengan kecepatan 3-8 km/jam.
Pada pukul 16.00 WITA, suhu menurun menjadi 28°C dengan kondisi cerah berawan dan kelembapan meningkat menjadi 79%.
Malam Hari (18.00 – 23.00 WITA):
Suhu berkisar antara 24°C hingga 26°C dengan kondisi cuaca berawan. Kelembapan relatif tinggi, mencapai 95% hingga 98%. Angin bertiup dari arah selatan dan barat daya dengan kecepatan 2-4 km/jam.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di berbagai wilayah Indonesia pada 23 Maret 2025.
Wilayah Kalimantan Timur, termasuk Sepaku, termasuk dalam daftar wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat pada tanggal tersebut.
Dampak dan Antisipasi:
Masyarakat di wilayah Sepaku dan sekitarnya diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir di daerah rendah dan sepanjang aliran sungai, tanah longsor di wilayah perbukitan dan lereng gunung, serta genangan air yang dapat mengganggu aktivitas.
Selain itu, angin kencang berpotensi menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur, serta gangguan transportasi akibat terbatasnya jarak pandang.
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, masyarakat disarankan untuk:
Terverifikasi Dewan Pers