Angka ini mencerminkan bahwa secara umum, masyarakat Kaltim memiliki kualitas hidup yang lebih baik dalam hal kesehatan dibandingkan banyak daerah lain di Indonesia.
Tantangan Besar: Stunting dan Penyakit Menular
Meskipun memiliki banyak keunggulan, Kalimantan Timur masih menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan, terutama dalam upaya penurunan prevalensi stunting.
Saat ini, prevalensi stunting di Kaltim mencapai 23,9 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 21,6 persen.
Ini menjadi perhatian utama karena stunting dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Selain itu, masih ada tujuh kabupaten/kota di Kaltim yang belum terbebas dari malaria.
Masalah ini memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah dan pusat guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mempercepat eradikasi penyakit menular.
Pembangunan Kalimantan Timur terus mengalami perkembangan dengan berbagai keunggulan dibandingkan rata-rata nasional.
Namun, tantangan dalam pertumbuhan ekonomi yang masih tertinggal, tingginya angka stunting, serta masih adanya kasus malaria harus segera diatasi agar pembangunan di provinsi ini semakin merata dan inklusif.
Diperlukan strategi pembangunan yang lebih terfokus, termasuk peningkatan investasi di sektor kesehatan dan pendidikan, serta kebijakan ekonomi yang dapat mendorong pertumbuhan lebih cepat.
Dengan langkah yang tepat, Kalimantan Timur dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.