IKNPOS.ID – Meskipun terkenal dengan kekayaan Sumber Daya Alam-nya (SDA), masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) justru terkungkung dalam kemiskinan. Karena itulah, Gubernur Rudy Mas’ud berkomitmen ingin melepaskan Kaltim dari kutukan sebagai penghasil SDA.
Rudy Mas’ud belum lama ini menyampaikan komitmen kuatnya untuk membangun Benua Etam, Kalimantan Timur. Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat Kalimantan Timur bersama-sama memajukan daerah ini tanpa dikotomi.
Inilah salah satu alasan kehadirannya ke panggung politik Kalimantan Timur. Motivasinya adalah keinginan besar untuk melepaskan Kaltim dari kutukan daerah penghasil sumber daya alam. Kaltim Kaya akan sumber daya alam justru disebutnya sebagai sebuah kutukan.
Pasalnya, SDA yang dimiliki Kaltim tidak bisa mensejahterakan masyarakatnya. Dia melihat masyarakat daerah penghasil SDA justru terkungkung dalam kemiskinan, pengangguran tinggi, pendidikan rendah, kesehatan buruk, air tercemar dan rasio elektrifikasi rendah.
“Salah satu alasan mengapa saya ada di sini (Kantor Gubernur)? Pertama ini adalah panggilan. Ini adalah tanggung jawab sosial saya sebagai warga Kalimantan Timur,” ujarnya saat bertemu Founder ESQ Leeadership Center Ary Ginanjar Agustian belum lama ini.
Melepaskan Kaltim dari Kutukan, ini program Rudy-Seno
Rudy meyakinkan masyarakat Kaltim, bahwa dia hadir bersama Wakil Gubernur Seno Aji untuk berjuang keras meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bersama-sama melepaskan diri dari kutukan daerah penghasil sumber daya alam.
“Maka memimpin harus adil bekerja untuk rakyat. Begitu juga harus klir secara administrasi,” tegasnya.
Hal ini juga menjadi alasannya, mengapa sejak resmi dilantik 20 Februari 2025 lalu di Istana Merdeka oleh Presiden Prabowo, Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji langsung tancap gas dan gaspol untuk merealisasikan semua program yang mereka sampaikan saat kampanye.
Terutama Program Gratispol dan Jospol, pendidikan gratis, kesehatan gratis, umrah bagi imam serta marbot, dan program lainnya.