Penurunan harga di beberapa sektor, seperti perumahan, transportasi, dan komunikasi, bisa berdampak positif bagi konsumen, tetapi dapat menjadi tantangan bagi pelaku usaha di sektor tersebut.
Sebaliknya, kenaikan harga pada sektor makanan, kesehatan, dan jasa lainnya menunjukkan bahwa permintaan di sektor ini masih cukup tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi deflasi secara umum, beberapa sektor tetap mengalami peningkatan harga akibat permintaan yang stabil atau meningkat.
Kesimpulan
Deflasi sebesar 0,30 persen YoY di Kaltim pada Februari 2025 mencerminkan adanya tekanan harga di beberapa sektor utama. Penajam Paser Utara mengalami deflasi tertinggi, sementara Balikpapan mengalami inflasi.
Beberapa kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga, terutama pada sektor makanan, kesehatan, dan jasa lainnya.
Perkembangan inflasi dan deflasi di Kaltim menjadi indikator penting bagi para pemangku kebijakan dalam menentukan langkah strategis guna menjaga stabilitas ekonomi di wilayah ini.
Masyarakat dan pelaku usaha diharapkan dapat menyesuaikan strategi ekonomi mereka dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis ini.