IKNPOS.ID – Sebanyak enam inisiator telah bergabung dalam skema Kerja dengan Badan Usaha (KPBU) dengan skema pengembalian investasi “Availability Payment“ untuk membangun hunian bagi ASN/HANKAM di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebagaimana diketahui bahwa “ceiling AP” untuk proyek KPBU IKN sejak tahun 2022-2029 sebesar 0,1% dari PDB tahun berkenaan serta tahun 2029 dan seterusnya sebesar 0,15% dari PDB tahun berkenaan.
“Pemerintah juga memberikan dukungan berupa penjaminan pemerintah bagi pelaku usaha dalam pembangunan infrastruktur IKN, dalam rangka meningkatkan “bankability” proyek,” seperti dikutip dari @investnusantara, Rabu, 12 Maret 2025.
“Dengan dukungan para inisiator ini, perkembangan IKN akan terus berjalan optimal menuju kota masa depan yang modern dan berkelanjutan,” lanjut pernyataan tersebut.
Salah satu inisiator yang siap membangun rusun ASN/HANKAM di IKN adalah Nindya Karya. Direktur Utama Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi, menegaskan bahwa Nindya Karya kini berada dalam kondisi sehat dan siap menggarap proyek-proyek strategis.
“Alhamdulillah, sampai saat ini Nindya Karya tetap sehat dan dapat berkontribusi mengerjakan proyek-proyek dengan tepat waktu serta sesuai spesifikasi. Kami cukup bangga karena setelah direstrukturisasi di PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan di-imbreng ke Danareksa pada 2022, bisnisnya terus tumbuh,” ujar Yadi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, awal pekan ini.
Salah satu proyek besar yang akan digarap pada 2025 adalah pembangunan delapan tower rusun ASN-HANKAM di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan potensi pendapatan mencapai Rp1,7 triliun.