IKNPOS.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah bersiap melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan mulai digelar secara resmi pada 17 Februari 2025.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi anak-anak sekolah di Kaltim guna mendukung pertumbuhan dan kesehatan mereka.
Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa setiap porsi makanan dalam program ini ditetapkan dengan anggaran Rp15.000 per anak.
Anggaran ini sepenuhnya ditanggung oleh BGN untuk memastikan bahwa kualitas makanan yang disediakan tetap optimal sesuai dengan harga kebutuhan pokok di Kalimantan Timur.
“Itu full dari BGN, Rp15.000 per anak, per porsi,” ujar Tigor usai menghadiri Rapat Koordinasi bersama Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, dikutip dari Nomorsatukaltim, Rabu 12 Februari 2025.
Harga Bahan Pangan Jadi Tantangan
Tigor menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program MBG di Kaltim adalah harga bahan pangan yang lebih tinggi dibandingkan daerah lain.
Pemerintah pusat sebenarnya telah menetapkan standar harga bahan pangan sebesar Rp10.000 per porsi, namun kondisi pasar di Kalimantan Timur membuat angka tersebut sulit diterapkan.
“Di daerah lain, paket MBG per porsi bisa didapatkan dengan harga Rp10.000. Sementara di Kaltim bisa mencapai Rp11.000 atau lebih,” ujarnya.
Jika anggaran tetap dipatok di angka Rp10.000 per porsi, dikhawatirkan standar kualitas makanan akan menurun, yang dapat berdampak pada efektivitas program dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah.
Komponen Anggaran MBG Kaltim
Selain bahan pangan, anggaran MBG juga mencakup biaya operasional lainnya, termasuk gaji tenaga kerja, listrik, air, gas, hingga penyewaan fasilitas.
“Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki sekitar 47 pekerja yang harus digaji. Gaji tenaga kerja sekitar Rp2.000 per porsi,” jelas Tigor.
Tak hanya itu, biaya operasional juga menyedot anggaran, seperti kebutuhan listrik, air, dan gas yang digunakan dalam proses penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak. Oleh karena itu, menurut Tigor, penetapan anggaran sebesar Rp15.000 per porsi sudah sesuai dengan kondisi pasar di Kalimantan Timur.
“Kalau di Kalimantan Timur sendiri tidak bisa Rp10.000, kita butuh bukti pembelian supaya bisa disesuaikan,” tegasnya.
Upaya Penyesuaian Anggaran
Guna memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, pemerintah daerah di Kalimantan Timur dapat mengajukan revisi anggaran ke pemerintah pusat berdasarkan bukti-bukti transaksi pembelian.
“Itu memang full dari BGN, tapi ada alokasinya sendiri. Jadi tidak semuanya untuk bahan pangan, ada gaji karyawan serta operasional yang juga harus dibayar,” pungkas Tigor.
Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini, diharapkan anak-anak sekolah di Kalimantan Timur mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, sehingga dapat mendukung kesehatan dan prestasi akademik mereka di masa depan.
Pemprov Kaltim pun terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan program ini berjalan lancar dan sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan.