IKNPOS.ID – Saat ini tercatat sudah ada 42 penyewa (tenant) di kawasan permukiman Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal itu diungkapkan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU),Kaltim, Jumat, 28 Februari 2025.
“Tahap awal pembangunan 2022-2024, fokus pembangunan lahan merujuk pengolahan lanskap (land improvement) tanpa mengabaikan keseimbangan lingkungan. Fasilitas dasar seperti perkantoran, drainase, jalan, kelistrikan, serta fasilitas pendukung lainnya telah dibangun,” jelas Pak Bas, panggilan akrab Basuki.
“Saat ini sudah ada 42 penyewa di kawasan permukiman Kota Nusantara, termasuk restoran dan hotel yang telah beroperasi sejak tahap pertama pembangunan,” lanjutnya.
Pembangunan memperhatikan aspek keberlanjutan dan seluruh fasilitas di IKN mengadopsi teknologi digital, serta dioperasikan dengan sistem pintar yang dirancang selaras dengan konsep ramah lingkungan.
Teknologi mutakhir diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan memperkuat ekosistem digital.
Pemerintah optimistis perencanaan matang dengan dukungan semua pihak, Ibu Kota Indonesia bakal menjadi pusat pemerintahan modern dan berdaya saing global, serta mencerminkan visi Indonesia yang maju dan berkelanjutan.
Pak Bas juga menjelaskan, pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan dan ibu kota politik Indonesia pada 2028 terus berlanjut. OIKN memastikan keberlanjutan proyek strategis tersebut dengan fokus pada penyelesaian berbagai infrastruktur utama di Ibu Kota Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh keberlanjutan pembangunan IKN dengan menyetujui anggaran pembangunan tahap kedua Rp48,8 triliun, dialokasikan untuk penyelesaian fasilitas pendukung ekosistem Ibu Kota Indonesia.
“Target pembangunan fasilitas yudikatif dan legislatif yang menjadi komponen penting dalam operasional pemerintahan di ibu kota baru, pembangunan Kota Nusantara tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan dan menjaga konsep kota cerdas, kota spons yang mampu menahan air hujan dan kota hutan,” lanjut Pak Bas.