“Sekitar 50 orang yang jumatan ” ujar Gus pemandu.
Saya pilih kembali ke Makelle. Jumatan di kota itu. Waktu saya harus dihemat. Dalam perjalanan kembali ke Makelle saya minta izin ke sopir: tidak lagi duduk di depan. Kursinya terlalu tegak. Tidak bisa disandarkan. Sedikit saja sekali pun.
Saya pun menggeletakkan badan di kursi tengah. Tas merah sebagai bantalnya. (Dahlan Iskan)
Page 4 of 4