IKNPOS.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik mengajak masyarakat meningkatkan budaya menanam, agar mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri.
Menurutnya, budaya agraris masyarakat Kaltim masih sangat rendah sehingga sebagian besar kebutuhan pangan masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.
Kondisi seperti ini, lanjut Akmal Malik tidak bisa dibiarkan karena Kaltim harus terus membangun peradaban baru dan budaya menanam sehingga kebutuhan pangan tidak lagi tergantung dari luar daerah.
“Kaltim harus membangun budaya makan dari hasil sendiri. Kita harus memulai menanam, memproduksi sendiri, mengolah sendiri dan kita nikmati sendiri,” tegas Akmal Malik saat melakukan penanaman bibit sayuran dan buah di Greenhouse Yayasan Pendidikan Ummah Balikpapan, Kilometer 11 Balikpapan, Minggu 2 Februari 2025.
Akmal berpendapat, membangun budaya menanam sama dengan memulai peradapan baru. Dia mengingatkan, bahwa masyarakat saat ini berbeda dengan masyarakat zaman dulu yang hidupnya berpindah-pindah atau nomaden.
Setiap tahun kebutuhan pangan di Kaltim terus meningkat, seiring dengan bertambahnya penduduk. Di sisi lain, tidak ada peningkatan luas pertanian produktif untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di Kaltim.
Sehingga, sampai saat ini sebagian besar kebutuhan pangan Kaltim masih didatangkan dari Sulawesi dan Jawa. Kebutuhan pangan beras misalnya, menurut Akmal, sekitar 350.000 ton kebutuhan beras setiap tahun di Kaltim, hanya mampu dipenuhi sekitar 170.000 ton.
Sebagian kebutuhan besar dikirim dari daerah lain. Hal ini menurut Akmal karena Kaltim tidak membudayakan menanam.
“Sisanya dikirim dari seberang. Kenapa? Karena kita tidak pernah mau menanam. Sayuran juga sama,” kritik Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu.
Dari permasalahn ini, Akam mengaku terobsesi untuk mencari yayasan dan komunitas yang tertarik dengan kegiatan menanam. Dia mengajak ormas-ormas untuk menggerakkan budaya menanam.
“Saya juga memprovokasi organisasi-organisasi kemasyarakatan untuk mau menanam,” ujarnya.