IKNPOS.ID – Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengungkapkan bahwa Japan International Cooperation Agency (JICA) akan memberikan pinjaman pendanaan untuk empat proyek infrastruktur di Indonesia dengan total nilai mencapai 355,32 juta dolar AS atau sekitar Rp5,8 triliun.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung proyek strategis di sektor pengelolaan air, mitigasi bencana, serta pembangunan jalan tol.
Daftar 4 Proyek Infrastruktur yang Didanai JICA
Empat proyek yang mendapatkan pendanaan dari JICA mencakup berbagai sektor penting, antara lain:
- Peningkatan Bendungan Sutami di DAS Brantas – Senilai 21,1 juta dolar AS, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan bendungan yang berperan vital dalam pengelolaan air di Jawa Timur.
- Volcanic Disaster Risk Reduction Sector Loan – Dengan alokasi dana sebesar 174 juta dolar AS, proyek ini berfokus pada pengurangan risiko bencana vulkanik di berbagai wilayah rawan di Indonesia.
- Integrated Urban Flood Management Project di Jabodetabek – Senilai 95,32 juta dolar AS, proyek ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir perkotaan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) melalui sistem manajemen banjir terpadu.
- Pengembangan Jalan Tol Padang-Pekanbaru Tahap 1 dan 2 – Dengan anggaran 64,9 juta dolar AS, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatra.
JICA Sudah Danai 10 Proyek Infrastruktur di Indonesia
Selain empat proyek baru tersebut, JICA sebelumnya telah membiayai sepuluh proyek infrastruktur di Indonesia dengan total nilai 1,65 miliar dolar AS. Pendanaan ini mencakup sektor irigasi, pengelolaan sungai dan pantai, jalan raya, serta sanitasi.
“Kooperasi dengan Jepang sangat penting bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia. Saya harap kerja sama ini terus berjalan sehingga infrastruktur yang dibangun dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Diana Kusumastuti.
Jepang Dukung Teknologi Aspal Daur Ulang di Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Masayoshi Hirose menyampaikan harapannya agar kerja sama di bidang infrastruktur semakin erat. Selain pendanaan, Jepang juga mendorong penerapan teknologi aspal daur ulang di Indonesia.