Festival ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk kembali mengenali dan menghargai budaya mereka.
Dia berharap kegiatan seperti ini dapat menginspirasi masyarakat dan memberikan ruang bagi kebudayaan lokal untuk berkembang.
“Kami mengajak pemerintah untuk bersinergi dalam menjaga warisan budaya ini. Mari jadikan festival ini sebagai bagian dari kalender event nasional,” paparnya.
Dengan menjadikannya sebagai acara resmi, diharapkan tempoh pergelaran dapat menarik perhatian lebih luas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya.
Sultan Aji Muhammad Arifin juga menekankan budaya yang kuat dan terjaga dapat menangkal pengaruh negatif dari modernisasi.
“Kita harus bisa menunjukkan pada dunia bahwa budaya kita tidak kalah dengan budaya lain,” terangnya.
Dalam konteks ini, penguatan budaya Kutai diharapkan dapat berfungsi sebagai benteng identitas di tengah arus perubahan zaman.
Sultan Arifin menambahkan kebudayaan bukan hanya sekadar simbol identitas. Tetapi juga merupakan sumber potensi ekonomi.
Dengan mengembangkan kebudayaan lokal, sektor pariwisata dapat berkembang, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penghasilan masyarakat setempat.
“Kebudayaan memiliki potensi besar jika dikelola dengan baik. Kita bisa menarik lebih banyak pengunjung ke Kalimantan,” pungkasnya.