IKNPOS.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berjanji mengambil langkah nyata untuk melestarikan Pesut Mahakam, satwa khas Kalimantan Timur yang saat ini berada di ambang kepunahan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa upaya konservasi telah dilakukan bersama Yayasan Rare Aquatic Species of Indonesia (YK RASI).
Yayasan ini fokus pada penelitian spesies langka, termasuk Pesut Mahakam, dengan metode identifikasi individual berdasarkan bentuk sirip pesut.
“Kami juga telah mengedukasi masyarakat di sekitar habitat pesut, seperti di Belayan, Danau Semayang, dan Pela, agar mereka turut mendukung pelestarian satwa ini,” ujar Sri Wahyuni.
Kawasan tiga danau, yaitu Danau Melintang, Semayang, dan Jempang, kini menjadi habitat utama Pesut Mahakam setelah Muara Pahu tidak lagi layak sebagai tempat tinggal pesut.
Namun, tekanan aktivitas ekonomi di sepanjang Sungai Mahakam memerlukan perhatian ekstra.
“Yang perlu kita pikirkan adalah bagaimana daerah ekonomi dan kawasan konservasi bisa berjalan berdampingan tanpa mengganggu keberlangsungan hidup pesut,” imbuh Sri.
Data dari YK RASI pada tahun 2022 menunjukkan populasi Pesut Mahakam tersisa hanya 62 individu.
Jumlah ini terus menurun akibat berbagai ancaman, termasuk kecelakaan dengan kapal, degradasi habitat, dan pencemaran sungai.
Pesut Mahakam sendiri merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia. Selain di Sungai Mahakam, spesies serupa hanya ditemukan di beberapa wilayah dunia seperti Amazon, Indus, Gangga, dan Mekong.
Sejak tahun 2008, Pesut Mahakam telah masuk dalam kategori “terancam punah” berdasarkan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Di tengah kekhawatiran akan populasi yang terus menurun, Pemprov Kaltim berupaya memperkuat konservasi melalui kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Selain itu, keberadaan tugu Pesut Mahakam di Samarinda diharapkan menjadi pengingat pentingnya pelestarian satwa ikonik ini.
Dengan langkah konkret yang tengah direncanakan, harapannya Pesut Mahakam tidak hanya menjadi cerita masa lalu, tetapi tetap hidup dan menjadi bagian penting dari ekosistem Sungai Mahakam serta kebanggaan Bumi Etam.